Ujian Nasional sebenarnya untuk siapa? Kita sering bertanya seperti itu. Sebab peserta didik kita seringkali menjadi kelinci percobaan bagi penentu kebijakan. Mereka para pejabat seperti menerapkan hukum rimba dalam dunia pendidikan kita. Tak boleh ada yang membantah, sebab ini adalah domainnya pemerintah. Bila ada yang membantah, dianggap tidak membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.
Bagi saya, ujian nasional adalah diperuntukkan untuk kepentingan peserta didik, tapi sifatnya bukan untuk menentukan kelulusan. Sifatnya untuk pemetaan saja. Dari sini, pemerintah akan tahu, sekolah di daerah mana saja yang nilai ujian nasional-nya rendah. Lalu segera memperbaikinya dengan meningkatkan mutu pembelajaran di daerah itu. Bukan dibiarkan saja setelah tahu hasilnya. Realitas di lapangan membuktikannya.
Seringkali dibuat membingungkan. Sebenarnya ujian nasional (un) itu untuk pemerintah atau untuk peserta didik kita? Kalau un untuk pemerintah seharusnya un harus dikelola secara baik, dan profesional. Pemerintah dalam hal ini kemdikbud harus lebih profesional dalam pelaksanaannya. Uang negara yang cukup besar itu harus dikelola secara baik dan tepat sasaran. Tak ada siswa yang dirugikan, dan tak ada sekolah yang merasa dianak tirikan. Pemerintah harus berlaku adil dan segera melakukan pemerataan pendidikan.
Namun, bila ujian nasional benar-benar dilaksanakan untuk peserta didik kita, maka pemerintah wajib untuk memperbaiki mutu guru, dan sarana prasarana sekolah. Mereka yang berprofesi sebagai guru harus diperhatikan benar tentang kesejahteraan, dan kualitas akademiknya. SDM guru harus menjadi perhatian pemerintah bila ingin peserta didik kita baik kualitasnya. Guru yang berkualitas akan melahirkan peserta didik yang berkualitas pula. Itu sudah hukumnya, dan tak perlu diperdebatkan lagi.
Adanya uji kemampuan guru (UKG) semestinya membuat pemerintah segera melakukan berbagai pelatihan yang diharapkan. Dari hasil UKG pemerintah dapat merencanakan berbagai pelatihan guru. Guru harus menguasai berbagai strategi pembelajaran sehingga apa yang diberikan sampai ke otak siswa dengan baik. Bila guru menguasai berbagai strategi pembelajaran, maka prestasi siswa pun akan meningkat.
Ujian nasional bukan untuk pemerintah. Kalau ujian nasional untuk pemerintah saja buat apa? Lebih baik dibubarkan atau dihapuskan saja. Itulah yang terjadi saat ini. Pelaksanaan ujian nasional SMA/SMK tahun ini ternyata ditunda untuk 11 PROPINSI di Indonesia. Mendikbud M. Nuh segera tampil ke publik dan meminta maaf atas penundaan ini. Nampak terlihat pemerintah sangat lemah dalam hal pengawasan. Kinerja pemerintah sangatlah buruk. Ujian nasional SMA yang seharusnya digelar secara serentak menjadi kandas di tengah jalan. Berbagai cacian dan makian datang bertubi-tubi. Pak Nuh (mendikbud) dipanggil mendadak oleh presiden SBY untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Di sekolah kami (SMA Labschool Jakarta), ujian nasional dilaksanakan baik-baik saja. Kami sudah mempersiapkannya dengan sangat baik. Anda bisa melihatnya dari foto-foto yang saya tampilkan. Selamat dan sukses menempuh ujian nasional 2013. Ujian nasional di rumah keduaku dilaksanakan untuk kalian. Sukses ya!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
8 thoughts on “Ujian Nasional Untuk Siapa?”