Pagi ini saya mendapatkan sms Kurikulum2013: Pada Pelajaran PPKN, ada kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik. Saya menjadi geli sendiri, membaca propaganda yang dibaut eh dibuat kemdikbud melalui sms gratis yg dipublikasikan kepada khalayak ramai. Bagi saya, hal yang dituliskan itu bukanlah hal yang baru dan sudah dilaksanakan oleh guru ppkn dalam kurikulum sebelumnya.
Propaganda-propaganda yang membuat seolah-olah kurikulum 2013 lebih bagus atau lebih baik dari ktsp dan kbk membuat saya terkadang menjadi senyum-senyum sendiri. Seharusnya, kemdikbud sudah memberikan dokumen asli tentang kurikulum 2013 kepada publik secara resmi, dan bukan akhirnya terkesan malu-malu karena takut mendapatkan kritikan dari sejumlah kalangan.
Bagi mereka yang menolak kurikulum 2013 jelas ini menjadi santapan empuk buat mereka melakukan propaganda juga. Namun sebaiknya, propaganda yang dituliskan tetap menganut asas kesopanan dan etika orang timur. Bagi saya, tak ada propaganda kotor. Setiap orang berhak saling mempengaruhi melalui tulisan yang dibuatnya. Mereka tentu punya landasan kenapa menuliskannya.
Dalam seminar nasional kesiapan guru dlm menghadapi kurikulum baru dan problematika yg dihadapinya, ibu retno mempresentasikan sebuah slide yang membuat para peserta seminar tertawa terbahak-bahak. Tentu ini bukan propaganda kotor, tapi kami mencoba mengkritisi rancangan draft kurikulum 2013 yang terus berubah-rubah khususnya kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hal inilah yang selalu dikritisi oleh para guru besar di perguruan tinggi. Adalah wajar bila kemudian, Dokumen kurikulum 2013 yg belum siap pakai itu ditelanjangi habis oleh pakar dan praktisi pendidikan.
Sebagai seorang guru yang mata pelajarannya akan diintegrasikan dalam kurikulum 2013 (baca dihapus), tentu saya harus kritis dan tidak menerima begitu saja apa yang disampaikan pejabat kemdikbud. Sudah saatnya guru kritis dan mengkritisi kebijakan pemerintah agar tak salah arah. Sebab anggaran yang digunakan oleh mereka adalah uang rakyat yang didapat dari pajak, kekayaan alam, dan hasil bumi lainnya. Jadi sudah sepatutnya kita kritis dan mulai melakukan pergerakan guru menolak kurikulum 2013 sampai kurikulum ini benar-benar siap.
Saya pun salut kepada ibu Retno Listiyarti. Guru pns yang berani menentang kebijakan pemerintah. Adalah sangat langka guru pns yang berani menyuarakan hati nuraninya. Kebanyakan guru pns berlindung dari SK pnsnya dan takut dapur tidak ngebul kalau bernai melawan atasan atau pemerintahnya sendiri.
Kembali kepada topik kita. Propaganda kotor adalah propaganda yang sengaja dihembuskan dengan maksud yang tersembunyi. Bisa niatnya jahat dan bisa juga niatnya baik. Tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Hal itulah yang saya arasakan sendiri ketika ada orang menuduh saya melakukan propaganda kotor di facebook group ikatan guru indonesia (igi pusat).
Tentu buat mereka yang kenal dengan saya dan mengetahui jalan pemikiran saya akan membela saya, dan menjelaskan secara terang benderang. Tetapi buat mereka yang memang tidak suka dan merasa kenyamanannya terganggu akan berusaha keras menyudutkan saya dengan sejumlah argumentasi yang dibenarkan oleh mereka sendiri.
Kini saatnya kita berpikir jernih, dan terus mengkritisi kurikulum 2013.Kami berniat baik dan percayalah ini dilakukan untuk kemajuan pendidikan di bumi pertiwi dan bukan untuk menolak sebuah perubahan. Sebab perubahan itu pasti dan tidak ada satupun yang dapat menolaknya ketika badai perubahan menerpa diri.
Salam blogger persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com
6 thoughts on “Propaganda Kotor di Kurikulum 2013”