Menyongsong, Menunda, Menolak Kurikulum 2013

523994_482208875142036_1972362605_n

Sebagian orang sudah mempersiapkan diri untuk menyongsong kurikulum 2013. Apapun yang terjadi, kurikulum 2013 harus dilaksanakan. Itulah kemauan pemerintah yang sangat sulit untuk dibendung lagi. Pokoknya kurikulum harus diterapkannya tahun ini juga. Pemerintah menilai kurikulum yang berjalan saat ini (kurikulum tingkat satuan pendidikan) disebut berbasis kompetensi, tapi kenyataannya masing-masing kompetensi itu masih dipisah-pisah. Misalnya kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Anda bisa membacanya di sini.

Tetapi ada sebagian orang juga berharap agar pemerintah menunda dulu kurikulum 2013 sampai benar-benar siap. Sebab bila dipaksakan akan berdampak buruk buat kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka melihat masih banyak dokumen kurikulum 2013 yang belum baik dan harus direvisi. Melihat waktu yang terus berjalan dan kondisi Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, nampaknya akan sulit kurikulum baru ini tersebar merata di seluruh Indonesia. Hal itulah yang membuat mereka menyarankan pemerintah untuk menunda terlebih dahulu agar perubahan kurikulum yang dilakukan berjalan dengan baik. Pemerintah juga ternyata tidak siap dengan kurikulum SLB dan SMK. Walaupun pemerintah berdalih, bahwa segala dokumen kurikulum sudah siap. Anda bisa membacanya di sini.

Sementara sebagian orang lainnya dengan tegas menolak kurikulum 2013, sebab mereka melihat hal ini hanya pemborosan biaya saja. Sebab apapun kurikulumnya, hal yang terpenting harus segera dilakukan adalah peningkatan kualitas guru. Anggaran kementrian pendidikan dan kebudayaan harus diberdayakan dulu dengan anggaran yang ada, dan tak perlu harus menunggu anggaran kurikulum yang sampai 2, 49 Triyun. Ditambah lagi, pemilu 2014 sebentar lagi akan berlangsung, sehingga dikhawatirkan kurikulum ini hanya bertahan selama setahun. Sebab tak ada yang bisa menjamin, pemerintahan baru akan mempertahankan kebijakan lama di bidang pendidikan. Orang selalu berkata, “Ganti menteri ganti kurikulum”. Anda bisa membacanya di sini.

Wah jadi seru nih! Kita tinggal melihat keputusan DPR soal anggaran kurikulumnya. Kemarin, 26 Maret 2013 salah seorang anggota DPR dari Komisi X, Pak Rohmani memberikan kultweet. Anda bisa follow beliau di @rohmani_dpr. Bila DPR tidak peka dan kritis dengan kondisi yang terjadi, maka kebodohan hal yang sama akan terulang kembali seperti kurikulum sebelumnya. Bagaimana menurut anda?

salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

4 thoughts on “Menyongsong, Menunda, Menolak Kurikulum 2013

  1. Kepada para pembaca,

    Sebagai orangtua murid eks-RSBI SD negeri di Jawa Tengah, izinkanlah kami memberikan masukan agar kurikulum 2013 dibatalkan karena:
    1.Ada kesenjangan yang sangat jauh antara kurikulum 2013 dengan kurikulum RSBI,dan ini sangat merugikan siswa eks-RSBI. Siswa RSBI sudah terbiasa mendapatkan pelajaran dengan materi yang jauh lebih tinggi dan sulit,KKM tinggi.Kalau kurikulum 2013 dipakai sama artinya dengan kemunduran mutu pendidikan. Benar kata Adik Galang,kurikulum 2013 ini sangat dangkal.Pemerintah harus memberikan kurikulum yang sesuai dengan tingkatan pelajaran yang telah didapat oleh anak eks-RSBI.Lebih baik lagi kalau sekolah eks-RSBI tetap diizinkan memakai kurikulum RSBI.
    2.Kurikulum 2013 dibuat tergesa-gesa tanpa riset yang cukup terhadap kurikulum sebelumnya,yaitu KTSP dan outputnya. Tirulah negara Eropa yang tidak mudah mengganti kurikulum. Mereka mengganti kurikulum setelah 50 tahun dan dengan pemikiran yang matang.
    3.Kurikulum bukan sekedar proyek pemerintah,jadi perlu dengar pendapat dalam ruang lingkup yang luas. Guru,murid,praktisi pendidikan,dan orangtua murid perlu dilibatkan dalam pembuatan kurikulum.
    4.Uji publik belum dilakukan tetapi Mendikbud sudah memanggil penerbit buku.Ada apa Pak?Rakyat curiga nih.
    5.Anggaran kurikulum 2013 yang makin membengkak, dikhawatirkan rawan mark up dan korupsi.2,49 trilyun itu jerih payah rakyat jadi jangan dihambur-hamburkan.
    6.Kurikulum 2013 belum jelas kelanjutannya karena Mendikbud tinggal menjabat setahun lagi dan pasti diganti.
    Demikianlah surat saya.Harap menjadikan perhatian dan pertimbangan dalam memutuskan sesuatu agar tidak merugikan rakyat.Sebagai pemimpin contohkanlah demokrasi dan bukan otoriter.Terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.