Kisah Nyata: NuNung Widianingsih Berangkat ke Tanah Suci Gratis

Minggu, 10 Maret 2013 saya menghadiri syukuran dan pengajian adik kandung saya, Nunung Widianingsih. Adik saya itu akan berangkat ke tanah suci untuk menjalankan ibadah umroh bersama suaminya. Kami mendoakannya dengan penuh kekhusyukan, dan senantiasa bersyukur atas anugerah yang telah diberikan Allah kepada keluarga kami. Insya Allah, Nunung dan suaminya akan berangkat umroh dari tanggal 18 sampai 28 Maret 2013.

Ada sebuah kisah nyata yang ingin saya ceritakan kepada anda para pembaca. Adik saya itu pergi ke tanah suci tanpa keluar biaya satu senpun. Nunung dan suaminya mendapatkan hadiah undian Nokia BERKAH “Bertaburan Kejutan Hadiah” yang berlaku mulai tanggal 13 Juli – 2 September 2012.

Adik kandung saya itu membeli sebuah ponsel baru merk Nokia di salah satu toko ponsel di Jakarta. Beberapa bulan kemudian setelah membeli ponsel itu, ada telepon berdering ke ponselnya. Katanya ibu Nunung mendapatkan hadiah umroh Gratis bersama suami tercinta. Tak berapa lama kemudian, pengumuman pemenang hadiah umroh sudah muncul di koran Warta Kota.

Beberapa hari kemudian, Adik saya Nunung menelepon saya dan mengabarkan bahwa dia akan berangkat umroh bersama suami tercinta. Terus terang saya agak terkejut. Sebab baru saja Nunung dirawat di rumah sakit karena ada gangguan kesehatan di otaknya. Adik saya dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya mengajar ke rumah sakit dekat sekolahnya mengajar di Jakarta Pusat. Adik saya tergeletak pingsan di sekolah saat itu. Salah seorang temannya menelepon saya untuk menjenguk Nunung di ruang ICU.

Alhamdulillah, kesehatan Nunung semakin membaik, dan saya sebagai kakaknya sangat senang sekali mendapatkan kabar yang sangat membahagiakan ini. Allah memang mempunyai skenario yang terkadang tak bisa diterima oleh logika akal sehat kita. Nunung dan suaminya yang seorang guru, bisa berangkat ke tanah suci lewat rezeki yang tak pernah disangka-sangka. Mereka mendapatkan Panggilan dari Allah untuk berangkat ke tanah suci.

Setelah pengajian, dan pembacaan doa bersama keluarga besar kami, Nunung menunjukkan pakaian umrohnya dan perlengkapan lainnya. Saya senang sekali melihatnya dan kemudian saya diminta memberikan sedikit tausyiah kepada keluarga besar kami.

Inti tausyiah saya adalah teruslah bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya Takwa kepadaNya. Allah pasti akan memberikan rezeki dari pintu yang tak pernah kita duga. Allah akan memberikan kita rezeki dari atas langit dan dari dalam bumi jika kita benar-benar menjalankan perintahnya dan menjauhkan segala larangannya.

Inilah sebuah kisah nyata, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua. Nunung Widianingsih dan suaminya berangkat ke tanah suci memenuhi panggilan Allah. Jadi teringat sewaktu saya berada di sana. Saya berdoa semoga keluarga besar kami bisa berkunjung ke tanah suci dan melihat kebesaran Allah di kota Mekkah dan Madinah.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

One thought on “Kisah Nyata: NuNung Widianingsih Berangkat ke Tanah Suci Gratis

  1. Subhanallah ya Om Jay, Bapak saya juga alhamdulillah memenuhi panggilan Allah ke tanah suci tanpa mengeluarkan dana se sen pun. Bapak saya yang seorang guru ngaji, dibiayai oleh murid-muridnya.

    Memang begitulah adanya, logika Allah dan logika manusia itu berbeda.

    Salam buat Adiknya, Omjay.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.