Seminar Kurikulum 2013 di Kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur

IMG_7266

Sabtu, 2 Maret 2013 diadakan kegiatan Seminar Kurikulum 2013 di Aula Perpustakaan Kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Kegiatan Seminar ini dilaksanakan oleh Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (PKPIS) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.

Bahan Seminar Dewi

Adapun yang menjadi tema dalam seminar ini adalah Menyongsong Kurikulum 2013: Strategi, dan implementasinya oleh Sekolah. Para nara sumber kegiatan ini adalah Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Bapak Haris, Ibu Dewi Handayani Nuswantarai, S.Pd, Suparno Sastro, S.Pd, dan Prof. Dr. Said Hamid Hasan, dengan keynote speaker bapak Dr. Abi Sujak, M.Sc yang menggantikan Pak Musliar Kasim.

Seminar Kurikulum 2013 bersama Ibu Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd

Seminar Kurikulum 2013 bersama Ibu Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd

Menarik sekali seminar ini. namun dari keseluruhan materi yang diberikan, materi sesi kedua lebih menarik. Saya lebih suka dengan materi yang diberikan oleh ibu Dewi. Materi Presentasi Seminar Kurikulum 2013 bersama Ibu Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd dapat di download di sini, atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com, dan foto lengkap kegiatannya dapat diunduh di facebook Omjay.

Dalam makalahnya, Prof. Dr. Conny R. Semiawan menuliskan konsep kurikulum yang diutarakan oleh mendikbud pada malam uji publik bulan November 2012 mengisyaratkan bahwa konsep kurikulum berlatar belakang karena adanya diagnosa terhadap beberapa kesenjangan dan kebutuhan kurikulum yang sampai saat ini (Januari 2013) masih berlaku.

Diidentifikasikan bahwa kurikulum yang sedang dijalankan terlalu sarat mata pelajaran, intelektualistis, dan kurang menekankan perkembangan karakter peserta didik. Kesenjangan yang lain adalah berbagai pengetahuan satu dengan yang lain tiada berhubungan dalam suatu konteks yang bermakna serta terlalu mementingkan kompetensi profesi dan kurang aspek sosial, personal, dan pedagogi. Dalam kaitan dengan penilaian terhadap kapasitas peserta didik terlalu dikedepankan aspek kognitif dengan penggunaan test obyektif, sehingga tidak ada terdapat unsur pemikiran kreatif dan cara berpikir terbuka.

Adalah sebuah keharusan bahwa kurikulum sebagai jantung pendidikan harus berubah juga. Dibutuhkan strategi pengembangan pendidikan dan dampaknya terhadap perkembangan psikologi anak. Selain itu diperlukan juga lingkungan belajar yang mengundang sehingga pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan peserta didik.

Dewi Sri Handayani menuliskan dalam makalahnya, Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam melaksanakan pengajaran pada semua jenis dan satuan pendidikan. Kurikulum mendasarkan dan mencerminkan falsafah sebagai pandangan hidup suatu bangsa. Ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa itu yang akan datang sangat ditentukan dan tergambarkan dalam kurikulum yang dilaksanakan pada waktu sekarang.

Kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih menyesuaikan dengan berbagai perkembangan tersebut dan lebih memantapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Itu sebabnya pula kurikulum selalu diadakan perubahan ke arah perbaikan. Dalam usaha perbaikan kurikulum diperlukan usaha-usaha dari semua pelaku pendidikan agar alat yang dianggap ampuh itu dapat mendekati atau mencapai harapan tersebut.

Kata orang bijak yang ajek adalah perubahan. Kita pun selalu mengalami perubahan. Jadi tidak ada bedanya, sehingga kita dapat mensikapi perubahan ini dengan bijaksana. Kurikulum 2013 ini sudah diuji publik ke daerah-daerah sebanyak 33 propinsi di seluruh Indonesia, dan sudah banyak dikritisi oleh beberapa kalangan, tentunya gambaran parsial dari wujud kurikulum 2013 ini sudah dapat diakses dari berbagai media.

Perubahan kurikulum pendidikan nasional akan berimbas pada perubahan beberapa elemen yang terdapat dalam kurikulum. Elemen-elemen yang berubah dalam kurikulum 2013, yaitu kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian, serta kegiatan ekstrakurikuler. Kelima elemen perubahan tersebut diberlakukan pada setiap jenjang pendidikan dari mulai SD hingga SMA/K. Perubahan kurikulum yang sama untuk jenjang SD hingga  SMA/K dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Perubahan SKL

Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hards skills dengan mengasah 3 ranah, yaitu : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

A. Perubahan Standar Isi

Aspek SI pada jenjang SD-SMP yang mengalami perubahan adalah pada kedudukan mata pelajaran dan struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu). Bentuk perubahan SI dimana pada KTSP 2006 kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi. Sedangkan pendekatannya sama-sama dilakukan melalui pendekatan mata pelajaran.

B. Perubahan Standar Proses

  • Semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sekarang dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
  • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan sekolah, alam, dan masyarakat.
  • Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
  • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan guru.

C. Perubahan Standar Penilaian

  • Penilaian berbasis kompetensi.
  • Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
  • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
  • Mendorong pemanfaatan portfolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.

2. Ekstrakurikuler

Pramuka menjadi wajib pada setiap jenjang SD-SMA/K, lalu diharapkan pula ada UKS, PMR, Bahasa Inggris. Sedangkan di SMP-SMA/K kegiatan OSIS merupakan bagian ekstrakurikuler.

Struktur kurikulum jenjang SD yang mengalami perubahan, yaitu :

a)      Pendekatan Tematik integratif dalam semua mata pelajaran, berfokus kepada alam, sosial dan budaya.

b)     Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains. IPA dan IPS terintegrasi dalam mapel lain.

c)      PKn berganti menjadi PPKn.

d)     Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 (BI, Mtk, PPKn, Agama, Penjasorkes, SBP).

e)      Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.

f)      Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Penjasorkes.

g)      Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

Sedangkan struktur kurikulum jenjang SMP yang mengalami perubahan, yaitu :

a)      Pendekatan mata pelajaran.

b)      TIK menjadi media semua mata pelajaran, dan tidak lagi berdiri sendiri menjadi mata pelajaran;

c)      pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler;

d)     jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10;

e)      mata pelajaran muatan lokal diintegrasikan (masuk) ke mata pelajaran seni budaya, penjaskes, dan prakarya; dan

f)       Jumlah jam bertambah 6 jam pelajaran/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. Jika sebelumnya siswa belajar selama 32 jam, maka nanti mereka akan belajar selama 38 jam di sekolah.

Kurikulum 2013

  • Penyusunan Silabus ditanggung oleh pemerintah, beban guru dikurangi agar tidak melebihi tanggung jawab yang dimiliki.
  • Buku-buku disiapkan oleh pemerintah secara seragam, sehingga para guru lebih khusuk mengajar atau meningkatkan proses pembelajaran.
  • Desain kurikulum 2013 minimum, terdiri dari kompetensi inti, lalu kompetensi dasar, sekolah dapat mengembangkan menjadi lebih bagus.
  • Dalam kurikulum 2013 ditentukan dulu SKLnya.
  • Di tingkat SD, tidak ada UN. Penilaian dihasilkan dari laporan hasil belajar yang diberikan setiap semester. Di SMP tetap diberlakukan UN.
  • Guru dituntut menguasai banyak pengetahuan umum, karena metode mengajar ditekankan praktik lapangan.
  • Mata pelajaran yang diberikan pada siswa lebih simpel, karena beberapa mata pelajaran akan diintegrasikan. Misalnya, di SD, IPA IPS diintegrasikan ke dalam mapel lain, di SMP, pelajaran geografi dan sejarah dirangkum menjadi pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Kemudian, pelajaran fisika, kimia, biologi dipadukan menjadi pelajaran IPA.
  • Penilaian berdasarkan proses dan hasil, portofolio menjadi point penting dalam penilaian di kurikulum 2013.

IMG_7365

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.