Banyak orang yang katanya rajin sholat, tapi sayangnya tidak diimbangi dengan perbuatan yang baik. Sebab sholat yang dijalaninya hanya sebatas menggugurkan kewajiban. Dia hanya mengerjakan sholat tapi tidak mendirikan sholat. Itulah mengapa orang itu dijuluki Sholat Terus Maksiat Jalan (STMJ).
Seharusnya kita mampu mendirikan sholat, dan bukan hanya mengerjakan sholat. Orang yang mendirikan sholat biasanya paham dan khusyu dengan bacaan sholat. Dia mampu menghayati, dan memahami hakikat sholat dalam kehidupan. Dia pun menemukan rahasia sholat yang dikerjakan. Tak salah bila dia selalu menemukan ketenangan hati ketika telah melaksanakan sholat.
Lihatlah bagaimana Rasulullah Muhammad SAW melakukan sholat. Penuh kekhusyukan dan ketawaduan. Tepat waktu dalam menjalankannya dan selalu melaksanakan sholat 5 waktu secara berjamaah. Beliau memberi contoh cara sholat yang baik, dan bacaan sholatpun dilakukan dengan tidak tergesa-gesa. Ayat-ayat Allah dibacanya secara tartil.
Dalam blog keren milik bapak Prof. Dr. Imam Suprayogo (Seorang Rektor di Malang Jawa Timur) di url http://imamsuprayogo.com/viewd_artikel.php?pg=1743, dituliskan bagaimana seorang Kyai membangun karakter para santri. Kyai tak hanya sekedar memberi ilmu, tetapi juga memberi contoh. Hal yang bisa dilihat secara kasat mata adalah bagaimana mereka sholat, dan mendirikannya dengan baik. Tak salah bila karakter Kyai itu membuat santrinya merasakan sebuah kepemimpinan yang bisa dijadikan suri tauladan. Pesantren menjadi contoh dalam mendidik santrinya menjalankan sholat yang baik dan benar.
Seringkali, karena banyaknya kesibukan kita tergesa-gesa dalam melaksanakan sholat. Kegiatan sholat dilakukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Kitapun tidak lagi tepat waktu dalam melaksanakan sholat. Lebih banyak sholat sendirian, dan kurang melaksanakan sholat berjamaah di rumah Allah. Tentu sangat berbeda rasanya, sholat berjamaah dengan sholat sendirian. Orang yang terjaga sholatnya dengan penuh kekhusyukan, biasanya akan sangat berbeda kualitas hidupnya dengan mereka yang hanya mengerjakan sholat saja.
Sholat berjamaah mengajarkan kepada kita untuk melaksanakan sholat tepat pada waktunya. Bisa memimpin dan dipimpin. Ketika kita diberi kepercayaan menjadi imam, maka jalankan amanah itu dengan baik. Ketika kita menjadi makmum, maka ikutilah perintah imam. Tak ada makmum yang gerakannya mendahului gerakan imam di waktu sholat. Kita pun akan berkumpul dengan orang-orang yang sholeh, dan jauh dari perbuatan maksiat seperti bergunjing, berdusta, dan lain-lain.
Sholat Terus Maksiat Jalan (STMJ) semoga tidak terjadi dalam diri kita. Terus menjaga sholat berjamaah, dan selalu khusyu dalam mendirikan sholat. Kita pun bertemu Allah lewat sholat-sholat kita. Itulah hadiah bagi mereka yang mampu mendirikan sholat dan bukan hanya mengerjakan sholat saja. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang mampu mendirikan sholat dan jauh dari perbuatan maksiat yang dilarang oleh ajaran agama Islam.
Pengajian di Masjid Al Iman Komplek AL Jatibening Indah Pondok Gede Bekasi
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
2 thoughts on “Sholat Terus Maksiat Jalan (STMJ)”