Kisah Nyata: Kesabaran itu Berbuah Kebahagiaan

IMG00936-20121220-0821

Sambil menikmati sarapan pagi di Railway restoran hotel Kuta Station di Jalan Kartika Plaza saya menuliskan cerita ini. Bahagia rasanya bisa pergi berlibur ke Bali bersama keluarga tercinta. Impian saya untuk berlibur ke Bali bersama keluarga tahun ini terwujud sudah. Meskipun harus melalui kesabaran yang luar biasa. Kami harus menunggu dengan sabar pesawat Garuda yang akan kami tumpangi di Bandara Sukarno Hatta selama 2 hari. Kesabaran ternyata berbuah kebahagiaan.

1356107325837380222

Omjay bersama Keluarga Tercinta di tanah Lot Bali

Saya tak pernah mengira perjalanan kami sekeluarga dan rombongan sekolah ke Bali menjadi berliku-liku. Kemacetan total di jalan tol menuju bandara Sukarno Hatta terjadi berjam-jam lamanya. Sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan. Kami harus terdampar selama dua hari di tempat yang tak terduga sebelumnya.

Wuih sebuah pengalaman yang membutuhkan kesabaran. Hampir saja saya dan teman-teman lainnya emosi karena tak jelas kapan akan mendapatkan pesawat terbang yang dijanjikan oleh pihak maskapai garuda dan travel wisata yang melayani kami. Padat sekali jadwal penerbangan menuju denpasar Bali, sehingga hanya sekitar 10 orang saja yang bisa berangkat di hari kedua penantian kami. Padahal sudah berjam-jam kami menunggu, tapi belum juga ada kejelasan rombongan kami akan diberangkatkan ke Bali.

13563256161037508386

Stand PMI di Bandara Sukarno Hatta

Tentu saja sebagian rombongan kami menjadi emosi dan mulai terlihat menahan amarah. Anak-anak terlihat sudah mulai resah, gelisah dan galau. Namun istriku selalu mengingatkan untuk bersabar. Ini adalah bagian dari skenario Allah. Manusia merencanakan Allah menentukan. Walaupun jadwal keberangkatan ke bali sudah fix, bila Allah berkendak lain, maka kita harus bersabar diri menerimanya.

Selama seharian menunggu pesawat garuda Indonesia Airways yang bisa menerbangkan kami, saya isi waktunya dengan membaca, sambil mengupdate status facebook, dan menjawab email. Ada email yang membahagiakan. Panitia education award bank syariah mengabarkan akan segera mentransfer hadiah sebesar 10 juta kepada saya sebagai guru terfavorit 3 dalam hut bsm syariah yang ke-13. Tentu saya bersyukur, di saat menunggu pesawat terbang ada kabar gembira datang.

Ketika matahari mulai terbenam, pihak travel dan manajemen garuda mengabarkan bahwa kami tidak bisa terbang ke Bali. Sebagai konsekwensinya, rombongan kami diinapkan di hotel Ibis mangga dua. Pihak manajemen garuda menjanjikan bahwa baru besok pagi ada pesawat berbadan besar yang bisa membawa rombongan kami. Kecewa dan bahagia bercampur jadi satu. Kamipun berdoa semoga besok dilancarkan segala urusannya.

1356324151796634820

Tiba Kembali di Bandara SUTA setelah menginap semalam di hotel Ibis

Pagi sekali semua anggota rombongan sudah siap di bus masing-masing menuju bandara. Kami semua berdoa kembali agar dimudahkan segala urusan pada hari ini. Alhamdulillah, perjalanan menuju bandara SUTA sangat lancar sekali. Sekitar pukul 07.00 wib kami sudah berada di bandara suta kembali.

Rupanya, kesabaran kami masih diuji kembali. Pesawat yang akan kami tumpangi baru bisa berangkat siang hari sekitar pukul 11.30 wib. Itu artinya kami harus menunggu lagi hampir selama 5 jam. Kesabaran kami benar-benar sedang diuji kembali. Untunglah semua anggota rombongan menerima dengan senang hati, ketika pihak garuda mengabarkan bahwa kita akan naik pesawat berbadan lebar boeing 747-400. Sebuah pesawat yang pernah saya tumpangi ketika dulu melaksanakan umrah ke ke tanah suci.

1356324378493202668

Pesawat Boeing 747-400 yang akan membawa kami ke Bali

Selama 5 jam menunggu, saya tergelitik dengan petugas palang merah indonesia. Mereka berteriak lantang sambil menawarkan sumbangan pmi kepada para calon penumpang pesawat terbang. Hebat sekali mereka. Tetap tersenyum walaupun tidak banyak Orang berhenti untuk menyumbangkan sebagian rezekinya. Kesabaran mereka dalam menanti para dermawan perlu diacungi dua jempol.

Tak terasa waktu 5 jam berlalu begitu saja. Anak-anak sangat bergembira ketika pesawat yg akan kami tumpangi diumumkan. Kami pun segera masuk pesawat berbadan lebar boeing 747-400. Anak pertama saya intan segera mendokumentasikannya melalui kamera canon 1000d yang dibawanya. Narsis dulu akh!

135610804596930708

Omjay di depan PESAWAT Boeing 747-400

Bahagia rasanya berada di dalam pesawat besar ini. Jadi terasa pergi umrah lagi. Saya update status facebook dulu sebelum pesawat diberangkatkan. Saya pun berdoa semoga tahun depan bisa pergi bersama keluarga ke tanah suci. Kesabaran ternyata berbuah kebahagiaan.

13563246221087918105

Akhirnya Bisa Terbang Juga Menuju Bali

Salam blogger persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

2 thoughts on “Kisah Nyata: Kesabaran itu Berbuah Kebahagiaan

Leave a Reply to Mandiri Balon Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.