Luar biasa! Itulah yang bisa saya katakan. Hari ini saya bertemu dengan orang-orang hebat. Selasa, 27 November 2012 saya bertemu kembali dengan Teh Pipiet Senja. Seorang penulis novel Best Seller “Orang Bilang Aku Teroris” yang buku-bukunya sudah tak terhitung lagi banyaknya. Setiap kali ingin berjumpa dengannya, pastilah Teh Pipiet Senja ada di luar negeri sedang memberikan materi menulis kepada para tenaga kerja wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri. Pipiet Senja telah membuktikan mimpinya pergi ke luar negeri dari aktivitas menulis. Dunia Tulis menulis telah menghantarkannya keliling dunia. Prestasi, mimpi, kreatif, kerja cerdas, dan kerja keras telah membawanya untuk diberangkatkan keliling dunia.
Sungguh saya tak mengira bertemu kembali dengan penulis novelis papan atas Indonesia. Beberapa hari lalu beliau baru saja mendapatkan penghargaan dari para jawara sastrawan karena jasanya dalam memberikan literasi pustakawan Indonesia begitu besar bagi bangsa ini. Tentu saja, kita bisa melihatnya di blog http://pipietsenja.com.
Tak ada banyak perubahan dari wanita yang harus sering cuci darah ini. Saya melihatnya selalu penuh semangat walaupun didera penyakit yang kata orang umurnya sudah tak bisa lama lagi. Kemampuan menulis Teh Pipiet Senja memang menyihir, dan membuat kita terhanyut dalam cerita imajinasi dan kreativitas yang dikembangkannya. Terus terang saya belajar banyak dari Teh Pipiet Senja yang pandai sekali bermain kata.
Di perpustakaan HB Yasin di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, kami bertemu saling melepas rindu pada saat jam makan siang. Saya bersyukur dapat berjumpa kembali dengan novelis kenamaan ini, dan saya pun mengundangnya untuk pelatihan guru menulis dalam acara yang bertajuk “Teacher Writing Camp”. Rencananya acara ini akan digelar di Wisma UNJ Rawamangun Jakarta Timur pada 8-9 Desember 2012.
Selepas pulang dari TIM Cikini, saya berjumpa kembali dengan Kang Agus Hermawan. Beliau adalah sahabat blogger saya dari kota Bandung. Beliau juga sama dengan saya yang berprofesi sebagai seorang guru. Berkat menulis, dan menerbitkan bukunya secara “indie”, beliau sudah keliling Indonesia dan dunia. Meskipun jam terbangnya tak sedahsyat Pipiet Senja, tetapi isi bukunya sangat renyah dan enak dibaca. Saya mendapatkan bukunya di kota Bandung.
Hari ini, Kang Agus Hermawan kebetulan ditugaskan sebagai anggota tim monef atau evaluasi sekolah-sekolah SMA RSBI. Kedatangannya ke SMA Labschool Jakarta, tentu saja membuat saya senang. Kalau kemarin saya yang mendapatkan hadiah buku dari Kang Agus ketika di Bandung, kini saya yang gantian memberikan buku yang saya tulis sebagai oleh-olehnya. Itulah bila dua penulis bertemu, tukar menukar buku pasti terjadi secara tak sengaja.
Ketika saya sedang mengajar, Kang Agus datang bersama ibu Arifah melihat kondisi kelas saya di saat jam pelajaran. Jadi malu deh aku! Untunglah cuma sebentar, dan Kang Agus kembali lagi sore harinya ke Lab Komputer setelah saya sms, karena ada bingkisan tas dari Ikatan Guru Indonesia sebagai cinderamata pelatihan guru menulis. Minggu, 25 November 2012 kami baru saja melakukan kegiatan pelatihan guru menulis di Wisma UNJ.
Kami sempat berbincang lama di lab komputer SMP Labschool Jakarta. Kang Agus langsung mengabadikan pertemuan kami dengan foto bersama. Pak Setio Broto, Guru TIK/Komputer SMA Labschool Jakarta saya minta bantuannya untuk memotret dengan ponsel kami masing-masing.
Sungguh saya sangat bersyukur kepada Allah. Bertemu dengan para penulis hebat yang berkeliling dunia dari hasil menulis. Mereka sangat berkomitmen untuk memaksakan diri untuk menulis di sela-sela kesibukannya. Semoga Teh Pipiet Senja dan kang Agus hermawan selalu sehat dan terus produktif menulis mencerahkan kita semua. Perbedaan dari mereka adalah, Teh Pipiet Senja lebih banyak menulis buku fiksi, sedangkan kang Agus Hermawan menulis buku non fiksi. Dari mereka saya belajar banyak dalam dunia tulis menulis yang begitu dahsyat dan memikat. Semoga dapat ketularan virus menulisnya dari mereka. Jadi gak sabar ikutan kegiatan Teacher Writing Camp di Kampus UNJ.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Pingback: Menu Wajib Guru : Membaca, Menulis, dan Melek Internet • Guraru