Malam ini, Senin 12 Nopember 2012 saya ditraktir pak Dedi Dwitagama makan ketoprak siang malam di daerah Cipinang Elok. Enak banget ketopraknya, apalagi ditambah dengan segelas teh poci hangat. Makin maknyos saja saya menikmatinya. Tak salah bila tempat ini selalu ramai dikunjungi orang dari siang sampai malam hari. tak pernah sepi dari pembeli.
Terus terang, saya baru pertama kalinya makan di tempat ini. Hampir setiap hari lewat jalan cipinang menuju perumahan cipinang elok saya hanya melihat saja kerumunan orang menikmati ketoprak. Saya pikir ketopraknya sama dengan ketoprak yang biasa dijual orang secara berkeliling dengan gerobak dorongnya. Ternyata, rasanya memang beda di lidah, dan pantas saja tempat ini selalu ramai pengunjungnya. Siang sampai malam orang datang menikmati ketoprak tiada henti. Seperti air yang keluar dari mata airnya. Terus mengalir tiada henti.
Iseng-iseng saya tanya kapan mulai buka warung ketoprak siang malam ini. Mereka mengatakan bahwa warung ketoprak siang malam sudah buka dari tahun 1994, dan sudah dikelola oleh 2 generasi. Anak dan bapak eh bapak dan anak saling melanjutkan usaha ketoprak yang awalnya dimulai dari gerobak dorong saja. Mendengar cerita mereka, saya menjadi terinspirasi dengan dunia tulis menulis yang saya lakukan. aapa yang mereka lakukan, tidak begitu jauh dengan apa yang saya lakukan. Bedanya ketoprak berupa makanan, sedangkan saya berupa tulisan.
Apa yang dilakukan dengan pedagang ketoprak siang malam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan seorang blogger. Hal itulah yang saya diskusikan bersama pak dedi dwitagama sambil menikmati ketoprak yang lezat. Saya melihat kepala bagian depan pak Dedi penuh dengan keringat saking lezatnya rasa bumbu ketoprak yang diracik dengan bawang putih, kacang tanah, dan tentu saja bumbu lainnya. Itulah yang membuatnya serasa beda di lidah. Sayapun ikut merasakan kelezatannya, sampai keluar keringat dari wajah saya yang tambun ini, hehehe. Anda pasti akan termehek-mehek bila melihat kami menikmati ketoprak yang lezat.
Menulis sebenarnya tak jauh beda dari menyajikan makanan. Jadi teringat tulisan mas Dwiki Setiawan. Penulis itu seperti koki. Dia harus pandai meramu makanan menjadi santapan lezat yang siap disantap. Begitupun dengan seorang blogger yang memiliki blog pribadi di internet. Dia harus mampu menyajikan tulisan yang enak disantap oleh semua orang, baik orang muda maupun orang tua. Seperti ketoprak siang malam yang digemari pembeli tua dan muda. Siapapun orang yang pernah menikmatinya pasti akan kembali lagi ke warung ini. Tidak puas rasanya bila cuma sekali saja menikmatinya.
Sebagai seorang blogger memang kita dituntut untuk kreatif dalam membuat tulisan agar renyah dibaca banyak orang. Tak peduli dia kaum muda atau kaum tua. Bila penulis mampu menuliskannya dengan baik, maka dia akan menuai banyak pembaca setia blognya itu. Awalnya, mungkin blognya sepi. Namun seiring waktu berjalan, blognya itu akan dipenuhi oleh banyak pengunjung. saya banyak belajar dari blog http://www.priegs.com/. Di blog ini, kita belajar banyak hal seperti merasakan semangkok ketoprak yang lezat. Coba deh lihat! Banyak banget pengunjungnya. Seperti warung ketoprak siang malam yang setiap hari dikunjungi orang.
Saya teringat ketika mulai ngeblog pertama kali di tahun 2007. Tulisan saya sama sekali tak ada yang membaca. Kalau pun ada ya 4L (Lo Lagi, Lo Lagi). Namun seiring perjalanan waktu dan saya terus menerus menulis setiap hari di berbagai blog yang saya kelola, lambat laun pengunjung blog saya dikunjungi banyak orang. Hari ini saja, blog pribadi saya di http//wijayalabs.com sudah dikunjungi hampir 1000 orang. Belum dengan jumlah pembaca saya di blog lainnya seperti wordpress, blogspot, blogdetik, dan multiply. Apalagi bila ditambah tulisan saya di blog keroyokan di http://kompasiana.com/wijayalabs, http://bloggerbekasi.com, dan http://guraru.org yang tidak pernah sepi dari pengunjung blog.
Kunci sebenarnya adalah konsistensi diri dalam menulis. Mantra ajaib omjay: “Menuislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” telah membuat saya eksis. Gak nyangka setelah menjadi blogger dari tahun 2007 sampai hari ini, saya merasakan jatuh bangunnya saya dalam dunia tulis menulis. Namun akhirnya, penghargaan demi penghargaan saya terima. Mulai dari menjuarai lomba blog pusat bahasa 2009, sampai penghargaan khusus sebagai guru era baru acer award 2011. Semua itu berproses dan mendatangkan keuntungan bagi saya sebagai pengelola blog. Keuntungannya bukan hanya sebagai dianggap seorang pakar dalam bidang tulis menulis, saya pun sering diundang ke penjuru negeri menularkan ilmu menulis saya. Itulah yang kami rasakan. Saya dan pak Dedi Dwitagama telah membuktikannya sendiri. Pak Dedi Dwitagama baru saja mendapatkan penghargaan guraru acer award 2012. Menulis setiap hari akhirnya membuat kami eksis dan bukan hanya sekedar narsis. Tawaran menjadi pembicara atau nara sumber datang seperti air bah yang tiada henti. Selalu saja ada undangan untuk mengisi materi. Besok Rabu, 14 Nopember 2012 saya akan mencapai rekor mengisi pelatihan yang ke-100 dengan memberi materi di salah satu sekolah yang ada di Jakarta Timur. Semua itu saya dokumentasikan di blog keroyokan kompasiana.com, dan blog lainnya yang saya kelola.
Menulis membuatmu eksis, dan ketoprak siang malam di cipinang elok membuat saya tersenyum-senyum sendiri malam ini. Bukan karena saya terserang penyakit gila atau sinting, tetapi saya tak pernah mengira kedahsyatan blog dan keajaiban yang dimilikinya. Pak dedi dwitagama yang mengajari saya ngeblog di internet sangat senang sekali ketika tahu dan melihat perkembangan saya dalam tulis menulis begitu dahsyat. Kami sempat bermimpi untuk menjadi guru paling ngeblog di kompasiana. Semoga Allah mengabulkannya.
salam Blogger Persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com
13 thoughts on “Menulis Membuatmu Eksis, dan Ketoprak Siang Malam di Cipinang Elok”