Saya merasakan bahwa tidak mudah mengerjakan soal-soal online dalam uji kompetensi guru (ukg). Namun sebagai seorang guru yang sudah lulus sertifikasi guru dan menerima tunjangannya, saya harus mampu mengikuti ukg ini dengan baik. Bukan hanya baik, tapi saya akan melakukan yang terbaik.
Meskipun nilai yang saya dapatkan tidak begitu menggembirakan dalam ukg (saya mendapatkan nilai 75), saya tetap berterima kasih kepada pemerintah dengan adanya ukg ini. Mengapa saya perlu berterima kasih? Sebab adanya ukg membuat saya belajar kembali. Terutama materi pelajaran yang saya ampu.
Walaupun agak sedikit kecewa juga. Banyak soal yang tidak bisa saya jawab karena saya kurang membaca. Hal itulah yang sebenarnya membuat saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Tentu bagi mereka yang sudah pernah mengikutinya akan mengalami hal yang sama. Hal yang menyesakkan adalah bila materi yang diujikan belum kita ketahui sama sekali. Seperti halnya saya, yang harus mengikuti ukg tik untuk sma, padahal saya mengajar di smp. Tentu banyak soal yang kurang saya pahami.
Sekarang kita ambil positifnya saja. Tak perlu bercuriga kepada pemerintah atau mencari-cari kesalahan pemerintah. Lebih baik, kita berpacu memberikan layanan terbaik untuk peserta didik kita. Layanan terbaik itu harus dilandaskan keihlasan dan kesabaran. Guru harus terus belajar sepanjang hayat.
Ukg hanyalah salah satu cara pemerintah melakukan pemetaan kompetensi guru. Ukg tidak berimbas kepada tunjangan sertifikasi guru. Tak perlu mengeluh, dan nikmati saja prosesnya.
Bila ketiadaan sarana dan prasarana menjadi pemicunya, tetaplah bersabar. Jaringan listrik dan internet pastilah akan segera masuk ke desa-desa kita yang terpencil. Bila anda belum bisa komputer dan internet, maka belajarlah. Gunakan tunjangan sertifikasi untuk belajar dan mempelajarinya. Anda bisa beli laptop dan modem untuk jaringan internetnya.
Komputer saat ini, bukanlah barang mewah seperti dulu. Ukg dan problematika yang dihadapinya harus disikapi dengan cara-cara bijaksana. Tak perlu boikot ukg, apalagi menghasut teman-teman guru untuk tidak ikut ukg. Berpikir positif saja kepada pemerintah, dan percaya bahwa ukg dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru di indonesia.
Dalam ukg pastilah adalah kekurangannya. Catat kekurangannya, dan beri masukan kepada pemerintah.Tanpa masukan dan kritikan dari kita sebagai guru yang diuji, pemerintah tidak akan pernah tahu apa kesalahannya.
Kumpulkan data dengan cara seksama, dan bukan hanya berdasarkan katanya. Faktanya harus jelas terrjadi di lapangan, dan akhirnya membuat pemerintah mengerti dan memahami kekurangannya. Itulah kunci agar pelaksanaan ukg menjadi lebih baik.
Ukg adalah cara pemerintah mengetahui kemampuan guru dalam menguasai materi. Harus diakui, masih banyak soal ukg yg harus direvisi, dan mari kita sama-sama mengevaluasinya. Beri masukan kepada pemerintah, dan teruslah mengkritisinya.
Pengalaman mengikuti ukg pernah saya tuliskan di blog pribadi saya, semoga dapat dibaca oleh teman-teman guru yang belum mengikuti ukg. Persiapkan diri dengan baik, dan yakinlah bahwa kita pasti bisa!
Salam blogger persahabatan
Omjay
One thought on “UKG dan Problematika Guru yang Dihadapinya”