Mojang Bandung Geulis-Geulis Euy! (1)

Dulu gue kagak pernah kepikiran punya istri orang Bandung. Sampai suatu ketika gue ketemu sama seorang gadis di tempat rekreasi air panas di Ciater. Lo tau khan Ciater? Pusat rekreasi terkenal di lembang Bandung.

Waktu itu, gue mau makan siang bareng temen-temen gue di sebuah rumah makan sunda. Lagi enak-enaknya makan siang, datang serombongan gadis-gadis yang rupanya mau makan siang juga. Karena tempatnya penuh, akhirnya gadis-gadis itu duduk dengan kami saling berhadapan. Secara kebetulan, jumlah mereka sama dengan jumlah temen-teman gue yang lagi makan. Siang itu gue dan temen-temen seolah-oleh diberi pasangan oleh Tuhan. Kita berempat mendapatkan pasangan cewek 4 orang juga, hehehe.

Sambil makan siang itu, gue coba-coba cari perhatian. Sebagai lelaki palyaboy eh playboy cap ikan teri, gue beranikan diri menyapa mereka dan berkenalan. Eh rupanya, mereka respon. Jadilah siang itu kita makan siang bareng, dan seolah-olah sudah lama bertemu. Suprise kan lo? Lo katemu makhluk-makhluk cantik. Udah gitu ramah pula orang-orangnya.

Kami akhirnya saling berkenalan, dan saling tukar menukar alamat. Waktu itu belum ada nomor ponsel dan internet. Masing-masing hanya menuliskan alamat rumah, dan kode posnya. Nomor telepon juga gak ada. Namun pertemuan itu sangat berkesan di hati gue. Ternyata gadis Bandung, cantik-cantik loh. Mojang bandung geulis-geulis euy! hehehe.

Semenjak pertemuan itu,  gue jadi sering surat-suratan sama salah satu cewek yang kebetulan duduknya di depan gue persis waktu makan siang di Ciater. Sebut aja namanya Ade. Gue jadi semakin deket sama ade, dan pada akhirnya kita menjadi sahabat pena. Seminggu sekali pasti datang surat beramplop pink.

Gak kerasa, sudah setahun kita gak bertemu muka. Selama ini komunikasi hanya lewat surat aja. Entah kenapa gue ngerasa kangen sama ade. Begitupun dengan ade. Hal ini ternyata dialami olehnya. Ade merasakan hal yang sama dan dituliskannya dalam suratnya.

Akhirnya kita janjian. Gue mau main ke rumah Ade di Bandung saat week end. Gue seneng banget di undang ke rumahnya. Surat dari ade seperti surat cinta gue yang pertama. Makanya gue paling suka lagu Vina Panduwinata,

Surat Cintaku yang pertama…

Membuat hatiku berlomba…

Seperti melodi yang indah….

Kata-kata cintanya…….

Gue kayaknya mulai jatuh cinta. Gue merasakan getaran cinta dari mojang bandung yang satu ini. Apalagi setelah ade mengirimkan foto terbarunya. Cantik banget euy. Foto ade selalu menemani gue menjelang tidur. Gue ciumi fotonya, dan gue baru bisa bermimpi indah kalau gue sudah mengecup keningnya. Gila ya gue? Ah bodo amat. Gue emang ngerasain jatuh cinta itu indah.

Akhirnya, saatnya tiba. Gue pergi ke Bandung malam hari. Waktu itu belum ada tol cipularang. Ke Bandung masih lewat jalan biasa, dan harus ditempuh selama 4 sampai 5 jam lewat Cikampek dan Purwakarta. Tapi, jauhnya jarak gak membuat gue ngerasa lelah. Mungkin kekuatan cinta membuat gue punya kekuatan tambahan kali yah, hehehe.

Gue sampai Bandung malam sekitar jam satuan. Gue cari masjid, dan gue tidur sebentar di situ. Maklumlah ngirit pengeluaran, hehehe. Habis subuh gue langsung mandi di kamar mandi umum yang deket terminal bus kebon kelapa. Gue permak penampilan gue seganteng mungkin, karena mau bertemu pujaan hati. Kalau lo liat penampilan gue, gak kalah ganteng sama Ridho Irama loh, hehehe.

Jam 7 pagi gue udah sampai di rumah ade. Gue liat ade baru bangun tidur. Tapi disitulah keuntungannnya. Kata orang kalau kepengen liat kecantikan asli cewek, liatlah ketika dia baru bangun tidur. Di situ lo akan liat wajahnya yang tanpa bedak dan make up, hehehe.

Ade ternyata cantik banget, dan gue ngerasa hati gue berbunga-bunga. Cuma sayangnya, selama proses menunggunya ini yang membuat gue menderita. Gue ditemenin sama bokapnya yang kelihatan galak. Dengan kumis tebalnya, dan rokok ji sam soe di tangannya membuat gue ciut. Wah berat banget ya apel pertama gue, hehehe (bersambung)

http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/07/01/mojang-bandung-geulis-geulis-euy-2/

http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/07/04/mojang-bandung-geulis-geulis-euy-3/

http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/07/05/mojang-bandung-geulis-geulis-euy-4/

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

One thought on “Mojang Bandung Geulis-Geulis Euy! (1)

  1. Sundanese

    Di Tanah Sunda mah, dari kelas bawah, kelas menengah sampai kelas atas cantik-cantik.. dari yang jalan kaki sampai naek mobil..

    Gak kaya di Jakarta, kelas bawah jelek, kelas menengah jelek, yang cantik tuh kebanyakan pake mobil, dan kebanyakan urban bukan asli jakarta.

    Hidup Persib ah!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.