Gadis Manis Berkacamata

Namanya Ning Astuti. Panggilannya Oneng. Begitulah informasi yang saya dapatkan dari teman saya Johan Pardede.

Entah kenapa, saya jatuh hati kepada gadis berkacamata ini. Setiap kali bertemu dengannya, jantung serasa berdetak sangat keras. Ala mak, cantik sekali dia. Kacamata itu menambah kecantikannya. Saya seperti orang bisu bila berada dihadapannya. Saya seperti patung, diam tak bergerak.

Pernah suatu ketika kami satu angkot. Matanya dan mataku bertemu. Kami duduk saling berhadapan. Saya tak kuat menahan getaran jantung ini. Seperti gempa bumi terasa di dalam jiwa.

Ingin rasanya saya ngobrol dengannya dan memperkenalkan diri. Ingin rasanya, saya ngobrol ngalor ngidul dengannya. tapi itu semua hanya mimpi.

“Hai, boleh kenalan. Namaku Wira. Wiranata atmaja kepanjangannya. Bolehkah saya tahu namamu” Begitulah aku melamun seolah sudah berani bicara dengan gadis berkacamata ini. Tapi sayang seribu sayang, bibir ini serasa terkunci, dan benar-benar terkunci. Seperti kunci gembok pagar rumah yang tidak bisa dibuka.

Padahal, gadis berkacamata itu telah memberikan senyum termanisnya. Seolah ingin juga berkenalan denganku. Ah dasar memang aku pemalu! Payah, berkenalan dengan wanita saja aku tak sanggup. Gak jantan, dan banci. begitu aku mengutuk diriku sendiri.

Setiap kali bertemu dengannya, dalam satu angkot dan berdampingan pula. Ingin saya membelai rambutnya yang panjang. Sambil bernyanyi mata indah bola pimpong. Karya fenomenal penyanyi Iwan Fals yang terkenal itu.

Mata indah bola pimpong

Masihkah kau kosong……..

Lagi-lagi aku hanya diam tak bicara. Hanya memandangi wajahmu yang ayu. Aku seolah-olah telah menjadi bisu. Begitu terus setiap harinya. sampai suatu ketika, aku beranikan diri menegurmu.

“Sekolah dimana dik?”, kataku malu-malu. Dia pun menjawab dan terdengar suara merdu dari bibirnya yang indah.Bibir terindah yang pernah kulihat di dunia.

“Saya sekolah di SMA Merah Putih Mas”, dia pun tersenyum kepadaku. Curiga dan cuek bebek setelahnya. Namun ternyata lidahku kelu, dan tak bisa lagi bicara. Kaki serasa lumpuh, dan tak terdengar suara dari bibirku. Oh my good!

Ya Tuhan, beri aku ilmu untuk bisa lama bicara untuk gadis berkacamata itu. Senyumnya, tawanya, menggoyahkan hatiku. Ingin rasanya aku dekat denganmu, dan ngobrol lama. Entahlah aku bingung sendiri. kenapa aku menjadi seperti ini.

Gadis manis berkacamata. Telah membuatku terbang ke angkasa. Tak banyak bicara. Mungkinkah ini cinta atau cuma nafsu semata?

salam Blogger Persahabatan

Omjay

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

5 thoughts on “Gadis Manis Berkacamata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.