Seorang guru memberikan pertanyaan di website guraru.org yang disampaikan oleh mbak Dewi kepada saya melalui email sebagai berikut:
=====================
Jawab:
Guru sebaiknya menguasai berbagai metode dan model pembelajaran. Metode pembelajaran banyak sekali. Bahkan pakar intelegences pak Munif Chotib dengan bukunya yg terkenal, “sekolahnya manusia dan gurunya manusia” menyebutkan sampai 215 metode. Sekarang tinggal kita yang mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
Masalahnya, hampir rata-rata guru di Indonesia masih mengandalkan metode ceramah untuk memberikan atau mentransfer ilmunya. Jarang sekali kita dengar mereka menggunakan metode pembelajaran seperti sosio drama atau bermain peran. Hal ini dikarenakan lemahnya guru dalam membaca buku.
Media pembelajaran yang digunakanpun seringkali guru hanya mengandalkan papan tulis semata, dan kurang menggunakan media lainnya. Seolah-olah kapur, dan papan tulis hanya satu-satunya media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materinya. Tak ada media pembelajaran bagus, selain whiteboard, dan spidol Boarmarker bila sekolah itu sudah selangkah lebih maju.
Media pembelajaran yang bagus menurut saya adalah media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru yg bersangkutan. Sesuai dengan materi yang diajarkan, dan fasilitas yang ada serta tersedia di sekolahnya. Guru harus kreatif menciptakan sendiri media pembelajarannya, agar materi yang disampaikan cepat masuk ke otak siswa.
Contohnya, sewaktu saya mengikuti lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional tahun 2008, seorang guru agama membuat sendiri media pembelajarannya dari kardus Indomie bekas. Kardus itu dirakit dan dijadikan papan ajar untuk guru dalam menyampaikan materinya. Sangat menarik sekali pembuatannya. Hal ini juga dilakukan oleh seorang guru SD yang menang di lomba karya tulis LIPI, dimana guru SD tersebut membuat planet-planet kecil dari tutup bekas minuman. Hal itu dilakukan untuk memberikan materi planet dan tata surya di pelajaran IPA.
Sekarang ini, guru harus kreatif membuat sendiri media pembelajarannya. Jangan hanya mampu membeli media yg sudah ada di pasaran. Apalagi bila kita mendapati anak yg hiperaktif. Kita membutuhkan media pembelajaran yg tidak hanya satu. Guru bisa membuatnya sendiri dengan cara-cara sederhana, seperti pembuatan kartu baca atau angka misalnya. Semua itu bahannya ada di sekitar kita dan tidak memerlukan biaya yang besar. Tinggal kita kreatif atau tidak memanfaatkannya. Seperti apa yang dilakukan oleh guru kreatif di bawah ini dengan membuat alat peraga jeruk:
http://www.rumahcerdaskreatif.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=184
Media pembelajaran adalah alat bantu guru untuk menyampaikan materi ajarnya. Sebaiknya, guru membaca buku tentang media pembelajaran sehingga bisa membuat sendiri media ajarnya sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Banyak penulis buku ttg media pembelajaran atau cari teorinya di mesin pencari google.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
“Pembelajaran sejatinya merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan ke dalam pengalaman yang difasilitasi oleh guru sehingga pelajar mengalir dalam pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa.”
Terima kasih atas pertanyaan yg super ini, bila guru mampu membuat media pembelajarannya sendiri, maka materipun akan terasa lancar disampaikan. apalagi bila pembuatan media itu dituliskan dan disebarkan dalam laporan PTK. Tentu menarik dan menginspirasi para guru lainnya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com
2 thoughts on “Media Pembelajaran yang Seperti Apa dan Bagus untuk Setiap Materi Pelajaran?”