Ibu dan Facebook

Ketika bertugas menjadi moderator pak Munif Chotib di Islamic Center Bekasi pada Minggu 27 Mei 2012, omjay sempat tertawa ngakak melihat video yang diputar oleh mas Munif. Beliau memutarkan film ibu dan dan facebook yang diunduhnya dari youtube. Isi film itu menyindir ibu-ibu agar tidak terlalu kecanduan menggunakan jejaring social facebook.  Tapi, film ini bukan hanya menyindir ibu-ibu saja, tetapi kita semua pengguna facebook. Entah itu ibu, ayah, atau anak kita sendiri.

Omjay menjadi teringat dengan kelakuan anak sendiri, dan menjadi sewot melihat kelakuannya. Setiap kali buka internet, maka yang dibuka adalah facebook.com. Di dalam facebook itu, dia bisa berjam-jam berselancar. Mulai dari mengganti statusnya, berchating ria dengan sahabat mayanya, dan tentu saja asyik bermain games yang ada di facebook itu.

Bukan itu saja, dalam handphonenya (nokia C3), juga tersedia koneksi facebook, dan jadilah anak saya itu seorang anak yang tak bisa jauh dari facebook. Bangun tidur buka facebook, dan mau tidur buka facebook lagi.

Saya tidak tahu siapa yang memperkenalkan facebook kepada anak pertama saya yang bernama Intan. Dia sudah dekat dengan facebook dari SD. Kini Intan sudah kelas dua SMP di salah satu SMP Negeri di kota Bekasi.

Bagi saya secara pribadi ini merupakan pembelajaran, bagi para orang tua yang mungkin kasusnya sama dengan yang saya alami. Tentu kita tak bisa memisahkan mereka dari facebook, sebab kita sendiri sebagai orang tua juga merasakan manfaat dari facebook.

Salah satu manfaat itu adalah jalinan pertemanan sosial kita kepada sesama manusia menjadi semakin akrab. Teman yang jauh menjadi serasa dekat. Facebookpun menyatukan kembali teman-teman lama atau saudara kita yang mungkin sudah lama tak bersua. Sayapun merasakan manfaat itu.

Facebook memang memiliki daya tarik tersendiri. Bukan hanya orang tua yang merasakan, anak-anak usia SD pun merasakan daya tarik ini. Anak kedua saya saja (Berlian) yang baru kelas 3 SD sudah memiliki account facebook di internet. Saya pun terkadang tertawa geli bila dia asyik bermain games di facebook. Seolah-olah mirip orang dewasa yang maniak bermain games online di internet.

Sebagai orang tua, tentu kita tak bisa melarang mereka menikmati teknologi ini. Membiarkan mereka menggunakannya tanpa diawasi juga bukan hal yang bijaksana.

Langkah yang paling tepat adalah mendampinginya, dan mengarahkan mereka kepada pemanfatan positif dari penggunaan facebook itu. Misalnya, orang tua memonitor kegiatan mereka dan berdialog tentang plus minus pemanfaatan facebook. Berikan mereka kesadaran akan dampak baik dan buruk penggunaan facebook. Bila anak terlalu lama membuka facebook, bahkan sampai berjam-jam, para orang tua sebaiknya bersifat tegas untuk menegur buah hatinya dengan alasan yang tepat. Jika tidak ada teguran, maka facebook bisa menjadi racun dalam perkembangan psikologi anak.

Mungkin di antara anda para pembaca kompasiana, ada yang memiliki pengalaman tentang pemanfaatan facebook untuk anak-anak dalam usia mereka yang masih remaja. Saya sendiri sedang melakukan penelitian tentang pemanfaatan facebook sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP.

Mohon kiranya kita bisa sharing dan berbagi pengalaman tentang pemanfaatan facebook ini kepada anak-anak. Sebab facebook masih menjadi situs terfavorit diakses oleh orang-orang di Indonesia. Termasuk juga twitter yang akhir-akhir ini lebih ramai kicauannya daripada facebook. Para ibu dituntut juga untuk menguasai facebook dan twitter, sehingga bisa mengikuti gerak-gerik putra-putrinya di dunia maya. Tapia pa bisa ya? Soalnya anak kita jauh lebih cerdas dari orang tuanya dalam berselancar di internet. Merekapun memiliki lebih dari satu akun dengan alasan macam-macam.

Akhirnya, ibu dan facebook membuat saya tertawa geli sendiri. Sebab bisa jadi saya pun sudah kecanduan facebook seperti anak saya. Untunglah istriku tak kecanduan. Pakai facebook seperlunya saja. Pantesan banyak banget yang kepengen berteman dengannya, tapi gak pernah di konformasi, hehehe.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.