Jumat, 25 Mei 2012 saya diminta oleh panitia digitallabs untuk menjadi moderator talkshow Netiket Bagi Remaja untuk siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Pembicara dalam talkshow ini adalah bapak Windy Gambetta. Beliau adalah seorang dosen di ITB dengan akun twitter @wgambetta.
Dalam presentasi yang berjudul Netiquette: Berkomunikasi dengan baik menggunakan ICT, beliau memaparkan dengan jelas seluk beluk berkomunikasi yang digunakan orang saat ini.
Sebelum pak Windy memberikan presentasinya, ada sambutan dari pak Ali Chudori, kepala sekolah kami. Intinya beliau menyambut baik adanya acara digitallabs yang digagas oleh pengurus POMG dengan ketuanya ibu Kim Jedawati.
Saya dipersilahkan memulai acara, dan membuka pikiran anak-anak tentang pentingnya etika dalam berkomunikasi. Saya pun langsung menyerahkan microphone kepada pak Windy Gambetta untuk memulai presentasinya.
Beliau menjelaskan tentang etika berinternet yang merupakan kumpulan aturan/kaidah perilaku yang perlu diikuti ketika menggunakan internet. Kita memerlukan etika, karena kita berkomunikasi dengan manusia (sama halnya dengan berkomunikasi di dunia nyata).
Sebelum membahas aturan atau etika tersebut perlu diketahui apa arti berkomunikasi dengan TIK. Berkomunikasi dengan TIK artinya kita harus Melek Teknologi (informasi) dimana kita telah mampu menggunakan komputer dan internet atau gadget yang dimiliki untuk saling berkomunikasi. Kita pun Senang dengan Teknologi Baru. Kita berusaha untuk mencoba hal-hal baru.
Dari hasil penelitian dikalangan anak-anak Amerika dengan usia 11-12 tahun, ditemukan 94 % anak menggunakan ponsel untuk berselancar di dunia maya. Internet mobile sudah banyak digunakan oleh anak-anak untuk saling berkomunikasi.
Mereka selalu terkoneksi dalam jaringan media sosial, dan terhubung dengan jaringan lainnya. Mereka pun punya bahasa gaul sendiri atau kosa-kata sendiri yang hanya bisa dimengerti oleh kalangan mereka seperti:
- LOL (laughing out loud)
- POS (parent over shoulder)
- GNSTDLTBBB (good night sleep tight don’t let the bed bugs bite)
- CUL8R (see you later)
Ekspresi emosi
- 😉 Wink
- >:-( annoyed
- ^5 high five
- (((((name)))) hug
- (::()::) band aid
- @[_]~~ java
- 😉 Wink
- >:-( annoyed
- ^5 high five
- (((((name)))) hug
- (::()::) band aid
- @[_]~~ java
Merekapun sangat menyukai interaksi langsung seperti chatting dan lebih suka mermilih gambar daripada teks.
If you can bring these characteristics in the classroom, it will increase learning. You might try and reorganize one assignment and then monitor the results.
Mereka mampu melakukan mind mapping dan melakukan Visual-Spatial Skills lebih hebat dari orang dewasa. Mereka kaum digital native akhirnya menjadi cepat tanggap, dan mampu melakukan Multitasking & Short attention span.
Prensky, 2003 menuliskan anak-anak sebelum berumur 21 tahun biasanya:
-
10,000 jam bermain video games
-
20,000 kali mengirim email
-
20,000 jam menonton TV
-
10,000 jam berbicara di hp
-
Kurang dari 5,000 jam membaca
Entertainment dan Komunikasi menjadi dua kegiatan utama pemanfaatan ICT (internet). Anak-anak lebih banyak aktif di media sosial daripada fokus mengerjakan rumah atau homework. Peran orang tua sangat penting mengingatkan anak agar fokus dulu kepada pekerjaan rumah, baru aktif internetan dengan media sosialnya seperti facebook, twitter, tumblr, youtube, dan media sosial lainnya di internet. (bersambung).
Download file Powerpoint makalah pak Windy ada di sini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay