Menulis Tak Semudah Membaca

Banyak teman guru yang menanyakan kepada saya betapa sulitnya menulis. Padahal menulis itu adalah sesuatu yang mudah, bila kita terbiasa melakukannya. Namun demikian, lebih mudah membaca daripada menulis. Hal itulah yang saya rasakan sendiri.

13318738401882361950

Bila anda membaca, maka anda cukup melakukan satu aktivitas saja. Tetapi bila anda menulis, maka ada dua aktivitas yang akan anda lakukan, yaitu menulis dan juga membaca.

Seorang penulis tidak mungkin menuliskan apa yang dituliskannya tanpa membacanya kembali. Berusaha apa yang dituliskan dipahami oleh para pembaca. Sehingga wajar saja apabila menulis itu tidak sekali jadi. Perlu suatu proses yang dinamakan proses mengedit. Dari proses mengedit inilah proses membaca terjadi, dan penulis akan mencoba menambah atau mengurangi kalimat yang dituliskan agar menjadi kalimat yang efektif.

Menulis itu memang tak semudah membaca. Perlu keterampilan khusus dalam mewujudkannya. Keterampilan itu sebenarnya bisa kita dapatkan bila kita telah sering menulis, dan sesuatu yang sulit dari menulis adalah MEMULAI.

Banyak orang kesulitan dalam memulai menulis. Mereka seringkali bingung mau menuliskan apa. Terkadang pikiran menjadi kosong dan kitapun menjadi lumpuh menulis. Kalau sudah begitu, kita sering melamun untuk merangkai kata yang tepat agar dapat dipahami oleh pembaca. Itulah mengapa menulis tak semudah membaca.

Menulis akan terasa mudah bila kita sering melakukan proses menulis. Berusaha menuliskan apa saja yang ada di dalam pikiran tanpa harus cemas tiada yang membaca. Mengalir saja bagai air hujan yang tumpah dari langit.

Menulis adalah sebuah keterampilan. Sama halnya bila kita mengendarai sepeda motor atau mobil.

Bila kita belum bisa mengendarai sepeda motor, tentu kita akan belajar mengendarai sepeda motor agar bisa menggunakannya. Awalnya mungkin agak sulit, terutama pada saat proses pergantian gigi dan mengerem. Tetapi ketika kita sudah sering menggunakannya, maka mengendarai seperti motor serasa mudah. Filling akan mudah terasakan. Semua itu bergantung kepada jam terbang.

Begitu pun dengan menulis. Menulis akan menjadi mudah bila kita sering melakukannya. Berusaha menulis apa yang kita sukai dan kuasai. Berusaha berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman. Ketika itu kita lakukan setiap hari, lalu memiliki moto “tiada hari tanpa menulis”, maka anda akan mendapatkan sebuah keajaiban dari proses menulis itu dan anda pun akan merasakan kalau menulis itu ternyata mudah. Semudah anda membaca.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

One thought on “Menulis Tak Semudah Membaca

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.