Alhamdulillah, Kongres Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang untuk pertama kalinya diselenggarakan telah dibuka oleh bapak wakil menteri pendidikan nasional, Prof. Dr. Fasli Jalal. Kegiatan Kongres akan berlangsung dari 21-23 Juni 2011 di kantor kementrian pendidikan nasional Senayan. Tepatnya di gedung A lantai 3 Ruang VIP. Sekaligus penandatangan MOU IGI Pusat dengan mitra sponsor seperti Telkom dan Acer.
Dalam sambutannya, Pak Fasli Jalal mengatakan bahwa pemerintah sangat konsen dengan peningkatan mutu guru dan juga kesejahteraannya. Oleh karenanya, program yang dibuat IGI sangat membantu pemerintah dalam menjalankan program-program kemendiknas.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof dr Fasli Jalal menyampaikan pula komitmen pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas guru Indonesia. Menurut Fasli, banyak pilar penting untuk membangun pendidikan, tetapi guru adalah pilar utama untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Komitmen pemerintah ditunjukkan dengan memberikan Rp 70 triliun hingga 2016 untuk membiayai peningkatan profesionalitas guru melalui sertifikasi.
“Guru harus bermartabat. Untuk bermartabat, guru harus profesional dan terjamin kesejahteraannya. Pemerintah berkomitmen meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan guru. Inilah harga yang harus kita bayar untuk memastikan guru profesional dan martabat itu terjadi jika kesejahteraannya terjamin,” tegas Fasli seperti dimuat dalam rilis IGI kepada Kompas.com, hari ini.
Ia mengatakan, pemerintah juga bertekad mengupayakan kesejahteraan guru non-PNS dengan bantuan Rp 300 ribu per orang per bulan. Menurut dia, ada sekitar 3,4 juta guru Indonesia yang mengampu sekitar 56 juta siswa. Jika ditambah pendidikan anak usia dini (0-6 tahun) 28 juta anak, maka jumlahnya mencapai 84 juta.
Pak Fasli juga meminta IGI menjadi pelopor peningkatan mutu dan profesionalitas guru. “Saya punya buku. Jika guru-guru mempelajari brain based learning, manajemen sekolah, peningkatan kapasitas guru, maka IGI akan menjadi pelopor profesionalitas guru,” tandasnya.
Sebagai salah seorang peserta kongres, saya terharu dengan pernyataan pak fasli itu. Meskipun kita sama-sama tahu tunjangan sertifikasiseringkali terlambat masuk ke rekening guru. Semoga saja, apa yang beliau sampaikan segera berwujud nyata dan IGI akan terus mandiri melakukan gerakan melek internet, dan guru menulis yang membuat para guru akhirnya menjadi guru profesional.
Setelah acara dibuka wakil mendiknas, diadakan seminar nasional dengan para pembicara para guru berprestasi. Diantaranya, Bapak Urip dari Kalimantan Selatan dan bapak mampu Ono dari Jawa Tengah. Juga ada Ibu Itje Chodijah salah seorang pelatih guru nasional.
Acara lebih seru lagi ketika pada malam harinya, mas Anis basweldan hadir dan memberikan pencerahan kepada para peserta kongres. Beliaupun langsung didaulat untuk menjadi anggota kehormatan IGI dan bersedia untuk menjadi nara sumber di acara-acara IGI di daerah
Sebagai penasehat IGI Bekasi, saya bangga dan terharu dapat bertemu dengan tokoh muda yang satu ini. Kami merasakan aura semangat yang luar biasa untuk memajukan bangsa ini. Rasanya beliau sudah cocok dicalonkan untuk menjadi calon presiden RI berikutnya. Semoga gizinya cukup, dan didukung oleh partai besar.
Salut untuk para guru Indonesia yang bergabung di IGI. Mereka datang ke Jakarta dengan biaya sendiri, bahkan perwakilan IGI sulsel mengirimkan 40 orang guru. Sungguh sebuah kebersamaan yang tak akan terlupakan.
Sumber lainnya:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/21/16195776/Wow.Disiapkan.Rp.70.T.untuk.Sertifikasi.Guru
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
2 thoughts on “Liputan Kongres I Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Kantor Kemendiknas Senayan Jakarta”