Ketika saya diminta memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sekolah Guru Ekselensia Bogor, mata saya terpaku dengan sebuah poster yang ditempel di dinding gedung. Poster itu bertuliskan Baca Buku Buka Dunia. Saya pun langsung mengabadikannya melalui kamera canon kebanggaan saya sebagai seorang blogger dan juga fotografer. Sangat menginspirasi dan membuat saya instrospeksi diri untuk selalu melakukan aktivitas membaca setiap hari. Sebab tanpa membaca mata saya serasa buta. Saya pun tak bisa melihat jendela dunia yang indah bagaikan surga.
Baca buku buka dunia bukan hanya slogan semata. Kita harus melaksanakannya dalam bentuk tindakan nyata. Ketika kita membaca sebuah buku, maka akan ada ilmu baru yang kita dapatkan. Setidaknya ada wawasan baru yang kita peroleh dari pesan penulisnya. Namun sayang, sedikit sekali dari kita yang rajin membaca buku, dan pada akhirnya kita tak mampu membuka dunia. Pintu duniapun menjadi tertutup rapat, dan kita hanya menjadi manusia yang berada di dalam kotak saja. Budaya baca belum menjadi budaya masyarakat kita.
Meskipun saat ini ada internet, kebiasaan membaca buku jangan ditinggalkan. Sebab tak semua buku ada digital book-nya di dunia maya. Masyarakat kita masih lebih banyak menikmati buku melalui jalur offline, dan internet belum tersebar merata di penjuru nusantara. Buku masih menjadi barang idola bagi masyarakat berpengetahuan. Bahkan bagi sebagian orang, buku masih menjadi barang mahal padahal dia sanggup membeli mobil. Lucunya, kita sering mengantuk ketika membaca buku.
Dalam sebuah kesempatan, seorang teman guru berkata kepada saya. “Kok saya cepat mengantuk ya kalau membaca buku”. Beliau bercerita seringkali mengantuk jika membaca buku. Baru beberapa lembar saja dibaca, dia sudah tertidur pulas. Saya pun tersenyum mendengarkan ceritanya. Sebab dulu sayapun seperti itu.
Mungkin kita salah satu orang yang sama dengan teman saya itu. Cepat sekali tertidur ketika membaca buku. Pesan buku pun akhirnya tak pernah sampai karena pembacanya sudah meluncur ke dunia mimpi. Ada joke segar dalam ingatan, bila kamu sulit tertidur pulas, maka segeralah membaca buku. Dijamin kamu akan tertidur pulas setelah kamu membaca beberapa lembar saja.
Mengapa kita suka mengantuk ketika membaca buku? Mengapa itu sampai terjadi? Karena buku tidak dijadikan sebagai sarana melihat dunia yang lain. Ketika kita membaca buku, maka seringkali kita tak fokus dengan apa yang kita baca. Seringkali terjadi gangguan konsentrasi yang mengakibatkan kita tak bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh penulisnya. Kalau sudah begitu, anda harus membeli buku baca kilat karangan Agus Setiawan. Dengan membaca buku itu, anda akan diberitahu untuk bisa berkonsentrasi dan membaca buku satu halaman per detik. Bila anda ada waktu, ikutilah seminarnya yang sangat menarik. Sebab ketika membeli buku baca kilat, anda akan mendapatkan seminar gratis di gedung kompas Gramedia. Anda pun bisa mengikuti worskshopnya, dan anda akan menjadi manusia yang berbeda ketika mendapatkan ilmu membaca kilat dari pakarnya.
Baca buku buka dunia. Membuat saya merasa bangga karena dapat melihat dunia di luar sana. Dengan banyak membaca akan banyak wawasan keilmuan yang didapatkan. Kita serasa berkeliling dunia. Kitapun menjadi pintar karena lahap membaca. Lahap membaca akan membuat anda menjadi gemuk menulis. Anda pun akan menjadi penulis hebat bila anda mampu menuangkannya dalam gaya menulismu sendiri.
Menurut Tony Buzan, penemu teknik Mind Map, membaca adalah menyerap 100% informasi yang dibutuhkan, dan bukan membaca 100% seluruh informasi yang disampaikan oleh para penulis buku. Kini saatnya anda menemukan intisari pesan yang disampaikan oleh para penulisnya melalui buku-buku mereka. Namun bagi saya, membaca buku adalah perjalanan keliling dunia sampai akhir menutup mata.
http://media.kompasiana.com/buku/2011/04/09/the-power-of-book-baca-buku-buka-dunia/
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
2 thoughts on “The Power of Book: Baca Buku Buka Dunia”