Kiat Sukses Menulis Karya Tulis Ilmiah

omjay di depan menara bank bni

omjay di depan menara bank bni

Motivasi dari bapak Mario Teguh menyemangati saya untuk membuat sebuah karya tulis  Ilmiah yang  dihasilkan dari penelitian di kelas sendiri.

Tulisan ini saya buat sebagai  bahan presentasi saya dalam diklat Penelitian Tintakan Kelas (PTK) di Bangka Belitung Pangkal Pinang, Ahad 30 Mei 2010.

Saya hanya ingin mengajak para guru untuk meneliti di kelasnya sendiri melalui PTK dan menemukan potensi unik siswa sehingga dari PTK itulah guru  dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Read More

Menulis Dalam Kemacetan, Mungkinkah?

Menulis dalam kemacetan, apa mungkin? Seorang peserta bertanya kepada pak Dedi Dwitagama yang sedang memberikan presentasi creative writing di ST Inten, Dago Bandung. Lalu pak Dedi pun menjawab, kenapa tidak? Di saat Jakarta atau Bandung yang kemacetanannya luar biasa, kita bisa menulis dengan menggunakan handphone atau hp. Dengan hp, kita bisa menulis kapan saja, dan dimana saja. Apalagi bila kita memiliki blog pribadi yang di link ke facebook dan twiter, pasti akan banyak orang yang membaca tulisan kita itu.

Kemacetan itu sendiri bisa menjadi ide menulis, kita bisa ceritakan kepada pembaca kemacetan yang dialami. Dari situ anda akan memberikan informasi kepada para pembaca bahwa di jalan yang anda lalui terjadi kemacetan.Bisa jadi itu kemacetan total.

Read More

Pendidikan Adalah Eskalator Sosial Ekonomi

1303765838313516043

Dalam kompas ekstra edisi ketiga halaman 20-21, Senin, 25 April 2011 dengan tema Edukasi dituliskan dialog antara pak Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina) dengan wartawan kompas. Dialog itu diberi judul besar UNIVERSITAS MERUPAKAN ESKALATOR SOSIAL EKONOMI. Lalu dibagian terakhir ditayangkan foto pak Anies, dan tulisan tangannya serta dilengkapi pula tanda tangan beliau. Namun yang membuat sangat menarik dari tulisan tangan beliau adalah pesannya. “Pendidikan adalah eskalator sosial ekonomi. Sebuah instrumen rekayasa struktural masyarakat masa depan”.

Read More

Mari Berwirausaha Dari Sekarang

Mari Berwirausaha

http://www.bppnfi-reg4.net/index.php/component/content/article/5-informasi/39-mari-berwirausaha.html

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. R Edy Haryatno Fitriyanto (41) tak pernah mengira hidupnya bakal berubah drastis. Ketika PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran terhadap 6.551 karyawannya, Edy Haryatno Fitriyanto termasuk di dalamnya.

Read More

Guru Kreatif dan Produktif dengan Edupreneurship

 

Saat ini masih banyak guru yang belum kreatif dan produktif.  Mereka hanya menjadi guru yang sebatas mengajar saja. Padahal banyak sekali yang bisa dikembangkan dari mata pelajaran yang diampunya. Bahkan guru bisa menjadi seorang entrepreneurship yang handal di bidang pendidikan. Mereka tak perlu berdagang, tetapi cukup menjadi guru yang kreatif dan produktif. Salah satu cirinya adalah mereka mampu merancang kegiatan pembelajaran yang efektif, dan berkualitas.

Read More

Guru Era Baru (Guraru)

13032097011229723785

Saya terharu membaca tulisan sahabat saya mas Johan Wahyudi. Beliau adalah guru Bahasa Indonesia di Sragen, Jawa Tengah. Sudah setahun beliau ngeblog di kompasiana, dan merasakan betapa dahsyatnya ngeblog. Beliaupun telah merasakan bahwa blog memiliki keajaiban. Keajaiban yang dulu belum pernah dirasakannya. Ternyata berbagi ilmu dan pengalaman melalui sosial media membuat kita akan banyak memberi dan banyak menerima. Itulah sedikit kutipan yang saya baca dari tulisan mas johan wahyudi yang telah melakukan refleksi diri setahun ngeblog di kompasiana.

Read More

Blogger itu Harus Eksis Bukan Hanya Narsis

13031414911504017290Dedi Dwitagama, Nara sumber Creative Writing

Saya sedih juga melihat satu persatu teman-teman yang dulu aktif ngeblog di kompasiana gugur satu demi satu. Bukan karena apa-apa, tapi karena mereka punya alasan tertentu yang saya tak tahu apa sebabnya. Mungkin mereka merasa tak bisa narsis di kompasiana ini. Atau mungkin juga mereka tak mampu eksis karena tantangan dari dalam dirinya begitu kuat menghambat. Kompasiana pun dihujat dengan alasan tak bisa mengakomodasi semua golongan.

Read More