Berbisnis itu (Tidak) Mudah

12953374951769027492

Setelah membaca buku Berbisnis itu (tidak) Mudah, yang saya pinjam dari pak Reflusmen, maka alangkah sayangnya bila pengetahuan yang saya baca dari buku ini tidak saya bagikan. Untuk itu saya akan meresensinya dari pandangan seorang pendidik.

Arifin Panigoro adalah pendiri kelompok usaha Medco. Beliau lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Mulai merintis usahanya dengan mendirikan usaha jasa Instalasi Listrik CV Corona Electric. Lulus dari Teknik Elektro ITB pada 1973.

Kegigihan beliau dalam mengembangkan usahanya akhirnya mengantarkan beliau mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang akademik dari almamaternya, ITB, yang menggganjarnya gelar doctor honoris causa dalam kegiatan technopreneurship pada 23 Januari 2010.

Industri minyak dan gas adalah urat nadi utama bisnis Arifin Panigoro dan keluarganya. Beliau adalah pendiri perusahaan Medco Energi Internasional Tbk, yang kini menjelma menjadi perusahaan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi di dalam dan luar negeri.

Beliau memiliki titik kepedulian yang tinggi dalam pewarisan corporate values kepada generasi muda yang akan mengelola Medco kelak. Dalam konteks pengembangan usaha Medco, corporate values memiliki posisi penting.

Ada 9 hal penting yang bisa didapat dari pengalaman seorang pengusaha seperti Arifin Panigoro (AP), yaitu:


  1. Intuisi, mampu memadukan kata hati dan akal sehat

  2. Kesetaraan, bersikap adil pada lawan sekalipun

  3. Kejujuran, jujur akan membuat kita langgeng dalam bekerja

  4. Percaya Diri, yakinkan diri, dan pengaruhi orang lain

  5. Jejaring, carilah teman sebanyak mungkin

  6. Tanggung Jawab, tunaikan kewajiban, dan hadapi persoalan

  7. Sumber Daya Manusia, pilih yang terbaik, dan berdayakan

  8. Inovasi, berkarya tanpa jeda dan jeli melihat peluang usaha

  9. Peduli, menumbuhkan  Entreprenership

Bagi Arifin Panigoro, menjalankan sebuah bisnis itu perlu intuisi, yang memadukan kata hati dan akal sehat. Beliau berhasil memadukannya dan akhirnya membuat perusahaannya tetap eksis sampai saat ini.

Ia mencontohkan situasi pada saat Medco bermaksud membeli perusahaan minyak Stanvac yang bernilai US$ 60 juta. Memang harga yang fantastis, dan itu belum termasuk kalkulasi biaya operasionalnya nanti.

Dalam dunia bisnis minyak bumi, investasi sebesar itu belum tentu langsung bisa kembali. Boleh jadi perhitungan itu meleset, yang hanya berarti bunuh diri.

Namun deretan risiko yang tampak tidak membuat semangat AP surut. Justru sebaliknya. “Gue pingin Medco menang.” Itulah yang dikatakannya kepada karyawan-karyawannya.

Maka dengan kekuatan kata hati dan bergulat dengan penawaran-penawaran, jadilah Medco mengeluarkan total dana sebesar US$ 88 juta, dan berhasil mengambil alih Stanvac. Kini bernama PT Exspan Nusantara.

Namun, intuisi hanyalah langkah awal. Berikutnya diperlukan kerja keras. Agar investasi bisa kembali, Perusahaan yang dipimpinnya harus menemukan cadangan minyak sebesar 10 juta barel di daerah operasi Stanvac. Ini hal yang sulit, meski bukan mustahil. Maka berlangsunglah proses ikhtiar yang memerlukan ketekunan dan tentunya kerja keras untuk menemukan emas hitam tersebut di sepanjang daerah Sumatera Selatan.

Ternyata ikhtiar tersebut tidak sia-sia, karena di luar perkiraan, dua di antara lapangan minyak yang ada menyemburkan minyak sebesar 200 juta barel! Penemuan itu tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara pada 1996.

Bila anda membaca sosok Arifin Panigoro, maka anda membutuhkan kesabaran. Salah satu sebabnya tak lain dari kuatnya sorotan publik terhadap figur Arifin, baik sebagai pebisnis, politisi, maupun sebagai sosok yang berkiprah dalam berbagai kegiatan filantropi.

Selama 30 tahun perjalanan kariernya, secara intuitif Arifin ternyata terus berusaha membangun prinsip-prinsip dan etika sebagai pengusaha.

Dengan intuisinya dia memilih untuk tidak banyak bicara, tapi memberikan contoh. Pasang-surut bisnis yang dilakoninya membuat Arifin sadar, untuk tumbuh menjadi pengusaha yang kukuh, proses pengelolaan bisnis yang baik, dan mengedepankan etika menjadi keharusan.

Dalam bahasa populer sekarang, Arifin secara tidak langsung belajar terus untuk mempraktekkan nilai-nilai good corporate governance (GCG), suatu pilihan sikap yang mudah sekaligus sulit.

Mudah, karena sesungguhnya prinsip-prinsip yang diyakini Arifin merupakan common sense dan dirindukan orang banyak. Namun hal itu juga tidak mudah karena lingkungan bisnis kita tidak bersahabat dengan penegakan prinsip-prinsip tersebut.

Suasana batin inilah yang menjadi tema sentral penulisan buku Berbisnis Itu (tidak) Mudah edisi kelima yang saya tangkap. Sistematika penyajian dimulai dengan ringkasan perjalanan Arifin dalam membangun bisnisnya. Di dalamnya, pembaca bisa menyimak kiat dan kegigihannya merintis usaha, dari pemasangan panel listrik, konstruksi pipa, hingga pengeboran sumur minyak.

Di dalam buku ini kita akan menelusuri berbagai contoh praktek bisnis Arifin Panigoro sebagai implementasi dari penegakan prinsip dan etikanya.

Hasil penelusuran saya dalam buku ini mengantarkan pada sembilan prinsip bisnis, yang meliputi intuisi, kesetaraan, kejujuran, percaya diri, jejaring antarkawan, tanggung jawab, sumber daya manusia, kepedulian, dan kegigihan untuk melakukan inovasi yang telah saya tuliskan di atas.

Masing-masing prinsip itu diuraikan lebih lanjut bukan dengan penjelasan teoretis, melainkan dengan pemaparan contoh-contoh sikap dan tindakan Arifin dalam menyelesaikan persoalan, menangkap peluang, merealisasi gagasan, membangun kemitraan, mendorong tumbuhnya semangat entrepreneur, dan mendelegasikan wewenang.

Sikap-sikap inilah yang memungkinkan kelompok usaha Arifin tumbuh sebagai institusi bisnis yang kukuh. Buku ini bukan merupakan potret utuh dari sosok, dan perjalanan bisnis seorang Arifin Panigoro. Apalagi sebagai pengusaha, dia tentu tidak luput dari kritik dan sorotan banyak pihak.

Namun saya percaya Arifin Panigoro memiliki komitmen untuk tidak saja menegakkan prinsip-prinsip pengelolaan korporasi yang baik (GCG), tapi juga menyebarluaskannya kepada khalayak. Semangat ini yang patut dihargai: meskipun tidak sempurna, kebaikan harus terus disebarluaskan.

1295338420847781156

Sebagai seorang pendidik, saya lebih menyorotnya dari sisi pendidikan saja. Saya berpendapat bahwa Arifin Panigoro adalah orang yang mau belajar sepanjang hayat. Mampu merebut masa depan yang gemilang, dan membangun technoprenership yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini. Beliau menguraikannya sangat lugas, dan tangkas. Padahal beliau bukanlah seorang akademisi yang rajin mengetikkan kata-kata atau kalimat yang indah. Dari buku beliau ini, membuat saya yakin bahwa para technoprenership Indonesia akan bersatu dan membangun kembali Indonesia dengan penuh kegemilangan.

Dalam buku edisi kelima yang setebal 190 halaman ini, saya melihat pengalaman, dan pemikiran Arifin Panigoro yang luar biasa akan difokuskan untuk membangun Technopreneurship untuk masa depan Indonesia. Semua itu diberikannya untuk kepentingan bangsa dan negaranya.

Sebagai seorang guru saya kagum dengan perjuangan Arifin Panigoro. Semoga Indonesia memiliki orang-orang seperti beliau yang mampu mengembangkan technoprenership untuk menjawab tantangan di bidang energy, pangan, dan kelestarian lingkungan.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

12 thoughts on “Berbisnis itu (Tidak) Mudah

  1. sunarno

    Alangkah indahnya bila saja saya bisa seperti Pak AP yang bisa menangkap peluang usaha, dari bisnisman yang biasa saja menjadi bisnisman yang mendunia, sungguh suatu langkah yang patut dicontoh dan merupakan salah satu rujukan atau model dalam membangun bisnis dari awal. dengan 9 prinsipnya yang sungguh mengagumkan sehingga usaha beliau begitu maju pesat. kalo bisa saya usulkan ada satu prinsip lagi yang tidak tertuang didalam buku pak AP yaitu sabar, membaca situasi pasar yang kadang tidak menentu contoh harga minyak dunia yang kadang naik dan turun setiap sa’at yang mengikuti ritme perdagangan dunia yang kadang naik kadang turun…. mudah-mudah saya dapat mengikuti jejaknya Amin.

  2. Hamid

    Berbisnis itu(tidak)mudah, ya mungkin itu yang banyak menjadi permasalahan bagi seseorang untuk memulai usaha, walupun kita mempunyai konsep yang matang kadang kala tidak sesuai dengan yang di harapkan.
    Tapi saya merasa bersyukur dengan kegigihan seorang Arifin Panigoro dengan kiat-kiatnya yang dapat menjadikan dirinya tumbuh menjadi pebisnis yang sukses, bebagai bidang dia kerjakan mulai dari jasa Instalasi Listrik sampai industri perminyakan.
    Mudah-mudahan banyak Arifin Panigoro yang lain yang bisa membangun masa depan Indonesia yang menjadikan negara dan rakyatnya damai sejahtera
    Jadilah Pebisnis yang jujur, supaya berkah atas apa yang di dapatnya.

  3. wahidin

    Ternyata untuk menjadi seorang usaha yang sukses cukup sulit, tatapi dengan kemauan yang keras pasti semuanya itu akan dapat dilalui dengan mudah. Ada pertanyaan buat yang ingin mencoba menjadi usahawan. 1. bagaimaa caranya kita agar jeli jika peluang usaha itu untuk kita?
    2. bagaimanakah caranya agar kita jeli melihat peluang?
    3.etika berbisnis yang baik itu seperti apa?
    hal-hali ini yang yang sangat diperlukan untuk setiap orang yang baru memulai usaha.

  4. wahidin

    Ternyata untuk menjadi seorang usaha yang sukses cukup sulit, tetapi dengan kemauan yang keras pasti semuanya itu akan dapat dilalui dengan mudah. Ada pertanyaan buat yang ingin mencoba menjadi usahawan. 1. bagaimaa caranya kita agar jeli jika peluang usaha itu untuk kita?
    2. bagaimanakah caranya agar kita jeli melihat peluang?
    3.etika berbisnis yang baik itu seperti apa?
    hal-hali ini yang yang sangat diperlukan untuk setiap orang yang baru memulai usaha.

  5. Andhika Agung

    Sungguh sangat luar biasa prinsip yang diterapkan oleh Bapak AP. Melihat peluang bisnis yg beliau lakukan tidaklah mudah bagi siapapun yg berani menjalankan peluang usaha tersebut.
    contoh saja bisnis yg beliau jalankan seperti Minyak itu, yg berani dengan nilai besar seperti itu, yg akhirnya berhasil mengambil alih semua bisnis itu dan berhasil membuka sebuah perusahaan yg melakoninya, sungguh suatu berkah dan rezeki. Padahal kalau dilihat dari sisi peluang tersebut bila GAGAL, mungkin akan membuat beliau stress dan patah semangat untuk menjalankan usaha-usaha yang lainnya.
    Jikalau di Negara Indonesia ini ada 1% saja orang seperti beliau, mungkin negara ini tidak sepuruk apa yg telah terjadi di Negara Kita ini….betul ngk Pak? ….hehehehe

    Semoga Negara kita ini bisa menciptakan Generasi-generasi penerus bangsa ke arah yg lebih baik lagi….amien.,

  6. soleh iskndar

    salam hangat….
    kegigihan dalam mengembangkan suatu tujuan,tanpa disadari mengembangkan diri untuk menuju niat dan cita-cita yang diinginkan…mungkin saya tidak terlalu banyak mengetahui sosok AP?? apalagi mengenal secara langsung…..
    tapi insyaallah dari beberapa kalimat yang saya baca diatas sungguh besar nilai untuk belajar menggali potensi diri menjadi seorang pebisnis atau kewirausahaan walaupun sebatas wacana…..
    dengan modal keyakinan dan tanggung jawab berkolaborasi dengan relasi,inovasi dan kepedulian yang cukup besar mengantar kita menuju jiwa seorang pengusaha yang handal dalam dunia bisnis…..
    bismilah….semoga bangsa dan negara ini banyak sosok-sosok seperti AP…

  7. Rahman wilda

    wuaahhhhhhhhh
    Begitu banyak ilmu yang saya dapat dari blog om jay ini,,seperti Ap adalah sosok seorang yang ulet dan tidak mudah menyerah Dan PAsti Nya sabar,,,Kritik adalah bumbu dalam membangun sebuah usahanya .Salut buat dia cara berfikir benar 2 tidak takut dalam menentukan sebuah usaha yang akan dia mulai .Semoga saya Bisa menjadi Ap yang akan datang amin ya robbil alamin,,,,,,
    Thank om jay Ilmu nya,,,

  8. said sudrajad

    harusnya pengelolaan migas nasional diberikan saja kepada pengusaha lokal yang kredibilitasnya sudah teruji, seperti AP, karena multiflier effect dari 9 hal penting di atas dapat dinikmati oleh seluruh elemen bangsa, khususnya masyarakat awam dan dunia pendidikan (energi dan pangan). apalagi setelah pensiun dari bisnisnya AP berkomitmen membaktikan dirinya untuk sosial kemasyarakatan dan lingkungan. sedangkan pengusaha asing, mengeruk keuntungan untuk mereka belanjakan dan baktikan di negara mereka masing-masing, CSR nya pun hanya memenuhi persyaratan UU saja. kita berharap dan berdoa dengan kebijakan yang lebih berpihak kepada pengusaha lokal, dapat menumbuhkan AP-AP baru. sukses selalu buat om jay, terus kembangkan edupreneurship

Leave a Reply to sunarno Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.