Kamis-Jum’at, 23-24 Desember 2010 saya diundang untuk menjadi peserta simposium dan lokakarya Jakarta Islamic School (JIC). Tema dari kegiatan ini adalah memperkuat peran JIC sebagai pusat pendidikan dan pelatihan untuk memajukan peradaban Islam.
Kegiatan itu dilaksanakan di hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat, tepatnya di ruang cempaka 2 lantai 1. Acara yang dipimpin langsung oleh ketua diklat JIC KH. Wahfiudin Sakam, SE, MBA ini juga menghadirkan dua pembicara utama yaitu Dr. HM. Syahrial Yusuf (Pendiri LP3i) yang membawakan materi program dan kegiatan diklat LP3i yang dapat dijalankan di JIC. Pembicara kedua adalah Prof. Dr. Ahmad Sutarmadji yang membawakan materi konsep diklat dari DMI (Dewan Masjid Indonesia)untuk JIC.
Materi yang tak kalah menarik lainnya adalah Program dan kegiatan kediklatan institute kemandirian yang dapat dijalankan di JIC dengan pembicara dari institute kemandirian Jakarta.
Saya datang di kegiatan ini ketika acara sudah dimulai. Saya datang pukul 13.00 WIB, dan langsung bertemu dengan bapak KH. Wahfiudin Sakam. Salah satu anak beliau pernah bersekolah di tempat saya mengabdikan diri. Saya berbincang sejenak dengan beliau, dan acara selanjutnya pun dimulai.
Pak KH Wahfiudin langsung memimpin lokakarya untuk menetapkan susunan acara lokakarya, penetapan tata tertib, pemandangan umum, penjelasana renstra bidang pengkajian dan diklat JIC 2011 s.d. 2015. Lalu setelah itu para peserta dibagi kedalam beberapa komisi, yaitu komisi 1 untuk program dan kegiatan untuk penguatan kompetensi karyawan JIC, komisi 2 untuk program dan kegiatan untuk umat / stake holder JIC, dan komisi 3 untuk penyusunan jadwal kegiatan diklat untuk 32 kelas selama satu bulan, MOU kerjasama kediklatan JIC, dan rekomendasi.
banayak hal yang saya dapatkan dari simposium dan lokakarya ini. Selain berteman dengan orang baru, saya pun turut menikmati kamar hotel grand cempaka yang mewah bersama dengan teman baru saya mas abdul jalil, seorang dosen pendidikan agama Islam mata kuliah kitab kuning di UNJ.
Bermalam di hotel Grnad Cempaka membuat saya pun berteman dan bersahabat dengan mas Abdul Jalil. Saya pun belajar sedikit kitab kuning.
Akhirnya, simposium dan lokakarya kediklatanpun berjalan dengan lancar. Selancar jalan di depan hotel grand cempaka di daerah cempaka putih yang biasanya macet.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay