Warisan Terakhir Seorang Blogger (1)

Warisan Terakhir Seorang Blogger

Warisan Terakhir Seorang Blogger

Alkisah, ada seorang bloger handal di era global yang sakit parah. Dokter telah memvonisnya menderita penyakit kanker kulit studium 4. Hidupnya sudah tak lama lagi. Nafasnya pun tinggal satu dua saja. Mirip sapi mau dipotong dipemotongan hewan.

Melihat hal itu, sang istri mengumpulkan semua anak-anaknya. Kebetulan, pasangan suami istri ini dikaruinia 7 orang anak. 6 orang anak putri yang cantik-cantik mirip ibunya, dan 1 orang putra yang gagah seperti ayahnya. Anak ketujuh adalah seorang anak laki-laki yang sangat disayanginya. Masing-masing anak diberinya nama yang indah-indah oleh sang blogger handal ini.

Anak pertama diberinya nama Intan, anak kedua diberinya nama Berlian, anak ketiga diberinya nama Permata, anak keempat diberinya nama mutiara, anak kelima diberinya nama Safira, anak keenamnya diberi nama Ruby, dan anak ketujuh yang laki-laki diberinya nama zamrud, dengan nama panjang zamrud katulistiwa kusumah. Di belakang setiap anaknya tertuliskan nama belakang ayah mereka.

Dimintalah anak-anaknya itu berkumpul di sebuah ruangan perawatan dalam rumah sakit itu untuk melihat kondisi terakhir ayah mereka.  Berkatalah sang istri kepada suaminya, sang blogger handal itu.

“Kakanda, adinda telah mengumpulkan semua anak-anak kita. Mohon perkenan kakanda menyampaikan pesan kepada mereka sebagai warisan terkahir seorang blogger sesuai dengan amanat kakanda”.

Begitulah sang istri blogger berkata lemah lembut kepada suaminya. Membuat hati dan jantung suaminya berdetak lebih keras dari sebelumnya. Maklumlah, sang blogger takut sekali berpisah, dan kehilangan istrinya yang cantik ini, dan telah memberinya tujuh orang anak. Kata orang, istrinya itu secantik Tina Talisa.

Maka berkatalah sang blogger handal itu kepada ketujuh putra-putrinya dengan suara yang terbata-bata.

“Anak-anakku, sebentar lagi akan datang kematian menjemput ayah kalian. Sebelum ayah meninggalkan kalian, ada warisan terakhir yang hendak ayah bagikan kepada kalian sebagai seorang blogger. Warisan ini bukanlah harta karun yang berupa benda, tetapi warisan ini akan terus abadi walaupun nanti kalian sudah mati. Sepanjang sang pemilik modal masih hidup, dan sepanjang dunia internet terus berkembang, maka nama kalian akan terus dikenang sepanjang jaman. karena tulisan-tulisan kalian yang memotivasi dan bermanfaat untuk orang lain. Niatkan diri untuk berbagi. Berbagi pengalaman dan pengetahuan”.

Begitulah kata sang blogger handal dengan suara yang sudah semakin pelan kepada ketujuh anaknya.

Lalu diambillah 7 kotak perhiasan yang terbuat dari emas itu dengan bantuan istrinya. Ketujuh kotak perhiasan itu terbuat dari emas perak yang berkilauan dan didalamnya ada secarik kertas putih sebagai wasiat atau pesan terakhir kepada penerimanya. Masing-masing kotak telah diberinya nama sesuai dengan nama ketujuh anaknya. Diberikannya satu persatu kotak emas itu kepada ketujuh anaknya.

Setelah ketujuh anaknya menerima kotak emasnya masing-masing, maka berkatalah sang blogger handal kepada ketujuh anaknya itu.

“Anak-anakku, mohon kotak ini jangan dibuka sebelum ayah tiada. Masing-masing kalian telah ayah belikan laptop dengan teknologi terkini. Manfaatkan laptop itu dengan sebaik-baiknya. Semua laptop sudah bisa terkoneksi ke internet karena sdh ada modem di dalamnya. Kalianpun sdh bisa saling “connecting and sharing”. Kalian bisa saling curhat-curhatan di dunia maya. Hanya satu pesan ayah, jangan terlalu asyik bermain games, dan berchating ria melalui facebook dan twitter. Sebab itu  tak akan membuatmu kaya ilmu dan pengetahuan. Jangan pernah pula meninggalkan sholat 5 waktu karena terlalu asyik di dunia maya.”

Begitulah pesan terakhir sang blogger handal di era global kepada ketujuh anak-anaknya.

Keesokan harinya, sang blogger handal ditemukan telah wafat di kamar perawatannya. Penyakit kanker kulit yang menggerogotinya telah membawanya menghadap sang Kuasa, Pemilik alam semesta.

Terdengar  tangisan pilu di sana- sini. Para anggota keluarga dan kerabatnya, menangisinya dengan rasa haru sekaligus bangga. Sebab sang blogger handal itu telah banyak berjasa dalam dunia blog di Indonesia. Berkat jasa beliaulah dunia blog di tanah air menjadi meriah hingga saat ini.

Berita tentang wafatnya sang blogger handal di era global cepat sekali tersebar ke seantero dunia. Melalui internet, berita itu tersebar hanya dalam waktu hitungan detik. Ucapan bela sungkawa pun berdatangan dari para tokoh blogger.  Ucapan duka cita itu memenuhi facebook sang blogger yang sebelum meninggal telah dikelola dengan baik oleh sang istri. Selama sakit, username dan password sudah diberikan kepada istrinya. Ribuan orang memenuhi dinding facebooknya untuk menyampaikan duka yang mendalam. Bahkan presiden Republik Indonesia, melalui ajudan khususnya telah mengirimkan karangan bunga sebagai ungkapan duka cita yang mendalam. Mereka telah kehilangan tokoh blogger handal di era global. Tokoh blogger yang selalu menulis setiap hari, dan memberi inspirasi kepada siapa saja yang membutuhkannya. Bendera setengah tiang pun dikibarkan sebagai lambang dukacita…………..

(Bersambung)

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

Catatan:

Tulisan  bersambung ini dibuat untuk merayakan hari blogger nasional yang akan jatuh pada tanggal 27 Oktober 2010.

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

2 thoughts on “Warisan Terakhir Seorang Blogger (1)

  1. Andhika Agung

    Waduh pak, saya terharu banget dengan kisah nyata di atas….
    semoga beliau di terima di sisi-NYA….amin
    kalau boleh saya tahu nama beliau siapa?…ane boleh tahu ngak???
    ^_^
    makasih….
    di tunggu juga kelanjutannya….

Leave a Reply to wijayalabs Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.