Gembira rasanya mendapatkan kiriman langsung Majalah Cerdas dari kawanku Mas Johan yang berasal dari sragen Jawa Tengah. Setelah aku buka dan baca isinya, ternyata di sana ada hasil wawancaraku dengan redaksi majalah cerdas. Dalam wawancara itu, aku secara kebetulan mengenakan seragam komunitas blogger bekasi (be-blog), wah kayaknya gagah banget tuh pakai kaos be-blog (hehehehe, Narsis on).
Sebenarnya aku juga tak menyangka akan mendapatkan wawancara dari redaksi majalah pendidikan “Cerdas” yang berkantor di Surabaya. Pada saat itu, setelah para pemenang sayembara naskah buku pengayaan 2009 dikumpulkan oleh kepala Pusat Perbukuan, Dr. Sugijanto, kami mengadakan acara pentas seni, dimana para pemenang diminta untuk memberikan potensi uniknya dalam panggung pentas seni itu. Ada yang menyanyi, menari, ada yang baca puisi, ada yang bermain drama, dan ada juga yang melawak. Pokoknya malam itu kami benar-benar happy karena baru saja mendapatkan hadiah berupa uang cash dari Pusat Perbukuan Depdiknas di Hotel Mega Anggrek Jakarta. Malam itu, kami semua merasakan menjadi jutawan kaya dan orang kaya baru (OKB), hehehehe. Sebab buat kami yang berprofesi sebagai guru belum pernah mendapatkan uang sebesar itu dalam satu malam saja. Sebuah penghasilan terbesar yang pernah aku terima seumur hidupku.
Dalam wawancara itu, redaksi majalah cerdas bertanya kepadaku bagaimana perasaanku meraih juara I penulisan buku pengayaan keterampilan untuk siswa SMP di tingkat nasional. Tentu saja kujawab bahwa aku sekarang ini sedang menangis dalam kebahagiaan. Karena terus terang, saya tak pernah menduga kalau hasil dari ngeblog yang semula iseng, ternyata bisa menghasilkan buku.
Dari hasil ngeblog itu aku tularkan kepada anak-anak di SMP dalam mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dalam pelajaran ini akau memotivasi anak-anak untuk tak hanya mencari informasi di internet, tetapi berusaha untuk menciptakan informasi melalui pembuatan dan pengelolaan blog di internet. Anak-anak kulatih untuk menjadi produsen informasi. Bukan cuma pencari informasi di internet.
Membuat blog itu khan mudah, tetapi mengisinya tak semudah membuatnya. Mengapa? Karena diperlukan keterampilan dan kreativitas menulis yang harus dikuasai. Keterampilan menulis inilah yang tampaknya kurang dikuasai dan dinikmati oleh peserta didik kita saat ini.
Oleh karena itu, pengalamanku sebagai seorang blogger aku tularkan dalam buku “Yuk Kita Ngeblog!”. Mudah-mudahan menjadi pengalaman nyata siswa, bahwa blog itu ajaib, blog itu dahsyat!. Dahsyat artinya kalau kita ngeblog, kita seperti mendapat cek mundur dan akan kita dapatkan hasilnya setelah kita mengisi blog kreatif itu dengan tulisan yang bermutu. Kalau sudah begitu, nantikan keajaiban blog dan rezeki yang mengikutinya.
Buktinya, aku dinyatakan menang oleh dewan juri dalam lomba ini dan memperoleh hadiah berupa uang yang tidak sedikit jumlahnya buatku. Bahkan dalam waktu sebulan aku juga mendapatkan juara I lomba Blog Pusat Bahasa di Tingkat Nasional dan diberikan pada saat Hari Guru. Sebuah penghargaan yang sungguh tak kulupakan seumur hidupku sebagai seorang guru.
Oh ya ada kabar gembira, bila kawan-kawan berlangganan koran kompas, saksikan wajah-wajah blogger kompasiana pada tanggal 17, 26, 27 dan 31 Januari. Kawan-kawan akan menyaksikan wajah-wajah penuh gaya dari warga kompasiana.
Semoga tulisan yang sangat sederhana ini dapat memotivasi kawan-kawanku semua untuk menghasilkan buku dari hasil ngeblog yang mungkin pada awalnya hanya sekedar iseng saja. Siapa tahu, Tuhan pemilik langit dan bumi akan membuatmu lebih tenar dari artis Luna Maya karena tulisan-tulisanmu yang beredar luas di dunia maya. Percayalah kawan!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay