Membaca Buku Metode Pengajaran Anak TK

Omjay Ketika menjadi Nara sumber PTK di RRI Padang
Omjay Ketika menjadi Nara sumber PTK di RRI Padang

Seperti biasanya, bila saya diundang untuk menjadi nara sumber dalam memberikan materi pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK), saya selalu merencanakannya dengan membaca buku terlebih dahulu. Dari membaca buku inilah banyak hal baru yang saya ketahui. Saya pun serasa mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat. Membaca adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan siapapun dia. Apalagi bila dia harus membagikannya kepada orang lain dalam bentuk kegiatan seminar atau workshop.

Ada hal yang menarik setelah saya membaca buku metode pengajaran di taman kanak-kanak karangan Dra. Moeslichatoen R, M.Pd (2004) dengan penerbit Rineka Cipta. Dalam bukunya beliau menuliskan bahwa dalam pengajaran di Taman Kanak-kanak (TK), seorang guru TK perlu memperhatikan tujuan program belajar dan ruang lingkup kegiatan belajar anak TK. Guru harus paham betul karakteristik anak TK, sehingga bisa mencari solusi ketika harus meneliti di kelasnya sendiri dalam rangka menemukan potensi unik anak didiknya.

Murid-Murid TK di Kota Padang bermain Angklung
Murid-Murid TK di Kota Padang bermain Angklung

Tujuan program kegiatan belajar TK adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik  untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputi pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan, dan jasmani. Untuk mencapai tujuan itu, perlu digunakan metode pengajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK.

Menarik sekali isi buku ini, dan akan segera saya sharingkan kepada teman-teman guru TK. Sebab selama ini, banyak guru TK yang tidak atau belum mengetahui metode pengajaran dan hanya sekedar mengajar tanpa mengetahui ilmunya. Wah bisa bahaya perkembangan anak kita, bila mendapatkan guru seperti ini. Biasanya materi ini diberikan kepada calon guru yang mengikuti PGTK (Pendidikan Guru Taman kanak-kanak) setingkat program D2 dalam mata kuliah Pengelolaan kelas dan disain pembelajaran.

Murid TK Sedang Menari Tarian Padang
Murid TK Sedang Menari Tarian Padang

Ada hal penting yang harus dikuasai oleh guru TK agar dapat memahami kemampuan  unik anak didiknya. Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh anak yang mengalami perkembangan seusia TK adalah sebagai berikut:

  1. Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
  2. Belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang
  3. Belajar bergaul dengan anak lain
  4. Mengembangkan pengendalian diri
  5. Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat
  6. Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing
  7. Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar
  8. Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya
  9. Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami orang/anak lainnya
  10. Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan

Kesepuluh kemampuan dasar itulah yang harus sudah ditanamkan pada anak usia TK. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai metode pengajaran atau pembelajaran agar apa yang direncanakan guru dapat membantu anak menguasai dasar kemampuan di atas. Metode atau cara yang digunakan dalam pembelajaran itu antara lain menggunakan:

  1. Metode bermain anak TK
  2. Metode karyawisata anak TK
  3. Metode bercakap-cakap anak TK
  4. Metode demonstrasi bagi anak TK
  5. Metode Proyek bagi anak TK
  6. Metode bercerita bagi anak TK
  7. Metode pemberian tugas bagi anak TK

Ketujuh metode itu biasa digunakan dalam metode pengajaran di taman kanak-kanak. Bila anda ingin mendalami lebih dalam tentang metode pembelajaran di taman kanak-kanak, saya sarankan anda membeli buku ini. Sangat menarik dan membuat saya menjadi lebih tahu bahwa tidak mudah menjadi guru. Apalagi guru TK yang harus sabar dan menyayangi anak-anak. Selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya, yaitu Senyum, salam, sapa,  syukur, dan sabar. Bersyukurlah menjadi guru!

Salam Blogger persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.wordpress.com

Olahraga Pagi di Sekolah Kami

Membangun School Culture melalui Olahraga.

Para siswa Berbaris rapi di lapangan
Para siswa Berbaris rapi di lapangan

Setiap hari Jum’at Pagi di sekolah kami selalu diadakan kegiatan olahraga lari pagi. Kegiatan ini telah menjadi budaya sekolah (School Culture) di tempat kami. Sebelum berlari, biasanya kami dikumpulkan dulu dalam sebuah barisan besar di lapangan upacara layaknya apel pagi. Setelah kami berbaris rapi, biasanya kami mendapatkan arahan dari pimpinan sekolah dulu, berdoa, dan baru kemudian berlari.

Sebelum berlari pagi mengelilingi kampus UNJ yang berdekatan dengan sekolah, kami berdoa terlebih dahulu. Berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar merestui lari pagi dan tidak ada diantara kami yang cedera akibat terjatuh atau kecelakaan pada hari ini. Doa dipimpin oleh salah satu guru, dan setiap guru yang bertugas sebagai wali kelas diwajibkan mendampingi kelasnya masing-masing dalam berlari pagi.

Para Siswa Berdoa Sebelum Lari Pagi
Para Siswa Berdoa Sebelum Lari Pagi

Olahraga lari pagi di SMP labschool Jakarta, adalah kegiatan yang sudah menjadi tradisi sejak 40 tahun lalu. Olahraga ini sangat murah dan nyaris tanpa biaya. Sangat menyehatkan karena siswa berlari mengelilingi kampus UNJ yang asri. Meski kampus UNJ tak- se asri dan se-alami dulu, namun  lari pagi tetap memberikan kebermanfaatan tersendiri buat kami civitas akademika SMP Labschool Jakarta. manfaat yang paling terasa dari olahraga adalah tubuh menjadi sehat dan segar kembali. Itulah yang kita tanamkan kepada anak didik kami di sekolah.

Di hari itulah saatnya kita mengendurkan otak syaraf dari banyaknya mata pelajaran dengan berjoging ria. Mengeluarkan keringat dengan deras setelah berolahraga.  Maklumlah, sekolah kami adalah sekolah yang ber-AC jadi kami jarang berkeringat, terkecuali bila AC itu mati. Di situlah pentingnya kita berolahraga. Menghirup udara segar alami di pagi hari dan bersama-sama mengelilingi kampus UNJ yang masih sepi dan berharap menghirup udara pagi yang masih terasa segar.

Membangun School Culture Melalui Olahraga
Membangun School Culture Melalui Olahraga

Olahraga jum’at pagi telah membuat kami menciptakan budaya sekolah yang tetap eksis dan semakin disempurnakan. Di jum’at itulah para guru biasanya melakukan evaluasi diri dari apa yang telah kami lakukan selama minggu ini. Para guru melakukan refleksi diri dan mensharingkannya kepada para siswa.  Labschool telah berhasil Membangun School Culture melalui Olahraga.

Berlari Mengelilingi Kampus UNJ
Berlari Mengelilingi Kampus UNJ

Salam Blogger Kompasiana

Omjay