Sebagai dua orang blogger aktif di dunia blog yang menulis tentang dunia pendidikan, saya dan pak dedi mengucapkan terima kasih kepada klub guru Indonesia, yang telah memberikan kesempatan pada kami untuk sama-sama belajar tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam kegiatan Diklat PTK di Kota Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu, 9 Agustus 2009.
Kegiatan Diklat yang diadakan oleh Klub Guru Indonesia Cabang Kediri Raya perwakilan Nganjuk dilaksanakan di gedung Wanita (depan SMPN 5)Â Nganjuk dan diikuti oleh lebih dari 75 orang guru dengan tingkat yang berbeda. Ada guru TK, SD, MI, MTS, MA, SMP, SMA, dan SMK. Pokoknya lengkap, ada guru PNS dan ada guru sekolah swasta. Diklat ini terselenggara atas kerjasama klub guru Indonesia dengan penerbit Indek Jakarta.
Klub Guru Indonesia menyadari betul bahwa kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru-gurunya. Semakin berkualitas para guru, semakin berkualitas pula pendidikannya. Untuk meningkatkan kualitas, guru dituntut senantiasa mengembangkan diri dalam pengetahuan dan wawasan tentang berbagai metode, konsep, dan pendekatan baru dalam dunia pendidikan.
Program sertifikasi guru yang dicanangkan pemerintah belakangan ini belum menjawab tantangan kualitas, karena hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan guru. padahal, lebih penting lagi adalah kualitas pembelajaran dan kualitas output (siswa lulusan) di setiap sekolah.
Oleh karena itu, kami yang bertugas sebagi nara sumber dalam diklat tersebut berupaya keras berbagi ilmu PTK yang kami miliki kepada teman-teman guru dengan melakukan praktek PTK dari penentuan masalah, perumusan masalah, sampai dengan judul yang mempesona, sehingga banyak orang yang tertarik untuk membacanya.
Pada hakekatnya, PTK adalah instropeksi guru dalam melaksanakan kinerjanya sebagai guru. Dengan melakukan PTK, para guru dituntut untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas. Melalui PTK, akan ditemukan potensi unik siswa yang harus dicatat perkembangan oleh guru dalam melakukan penelitian tindakan. Oleh karena itu, dalam PTK, guru harus dapat membedakan mana tindakan, dan mana research. Ketika tindakan dan research telah terkelola dengan baik, maka guru dapat melaporkan penelitiannya dalam bentuk laporan PTK.
Untuk melaksanakan PTK yang berhasil, guru harus melakukan 5M, yaitu:
- Melihat
- Membaca
- Menulis
- Meneliti
- Melaporkan
Kelima M itu harus senantiasa dilakukan oleh guru dalam melakukan PTK, dan diimbangi dengan pemahaman siklus PTK yang benar. PTK yang benar dimulai dari perencanaan, tindakan perbaikan, pengamatan, dan refleksi. Bila itu telah dilakukan oleh seorang guru, maka kesuksesan dalam melakukan PTK sudah ada di depan mata. Oleh karenanya, guru juga harus memiliki 8K, yaitu:
- Kemauan Kuat
- Kerja Keras
- Koneksi
- Komitmen
- Konsisten
- Kontekstual
- Kreativitas
- Kredibel
Belajar PTK di kota Nganjuk jawa Timur, membuat saya lebih memahami arti dari sebuah KERAGAMAN, bukan KESERAGAMAN. Saya semakin menemukan begitu banyak masalah yang dapat kita temui dalam melakukan PTK.
Jadi, kalau ada guru yang belum bisa melakukan PTK, itu berarti guru tersebut belaum memahami apa itu PTK dan perlunya PTK bagi guru untuk menjadikan dirinya profesional dan bermartabat. Sampai jumpa di diklat PTK di kota-kota berikutnya. Bagi teman-teman guru yang ingin mendapatkan bimbingan online secara gratis di internet, dapat membuka blog saya di sini.
Salam Blogger Persahabatan
Penulis Buku Best Seller Mengenal PTK
3 thoughts on “Belajar PTK di Kota Angin, Nganjuk Jawa Timur”