Jangan Nodai Demokrasi kita!

Foto detik.com

Foto detik.com

Membaca berita di koran dan menonton rekaman kejadian demonstrasi di Sumatera Utara hati saya terasa tergores. Demonstrasi itu telah menelan korban dengan tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Azis. Apa pun alasannya, tindakan para demonstrasi yang menahan ketua DPRD adalah merupakan tindakan tak terpuji.

Demokrasi dibebaskan di negara ini bukan untuk dipergunakan sebebas-bebasnya, sehingga tak terkendali. Kita harus prihatin dengan keadaan ini. Apalagi bila melihat rekaman film di televisi tentang kejadian itu. Memalukan dan mencoreng arti demokrasi yang sesungguhnya.

Berbeda pendapat boleh. Berbeda pikiran boleh. Karena memang kita dilahirkan berbeda. Adanya perbedaan bukannya kita saling menghancurkan, tetapi justru saling memahami dan menghargai bendapat orang lain. Di sinilah kita akan menjadi orang yang bijaksana. Mampu menerima perbedaan dan mencari persamaan dari perbedaan-perbedaan itu. Karena esensi dari perbedaan itu memiliki tujuan yang sama.

Peristiwa ini sungguh menodai demokrasi kita. Demokrasi yang baru saja kita nikmati setelah era reformasi. Demokrasi yang telah disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai kekuasaan.

Wahai saudaraku, jangan nodai demokrasi kita. Bertindaklah yang santun dan lemah lembut. Tidak adakah lagi sifat kasih dan sayang dalam dirimu, sehingga kau korbankan saudaramu demi ego yang menyelimutimu. Sadarlah wahai saudaraku, demokrasi tidak dengan memaksakan kehendak. Demokrasi tumbuh dan lahir untuk menghargai perbedaan.

Stop. Ini adalah kejadian terakhir kali kita menggunakan cara-cara kekerasan. Sebagai bangsa yang terkenal santun, baik tutur katanya, maupun budi pekertinya jangan engkau gunakan kekerasan untuk memaksakan pendapatmu. Karena itu mari kita berdemokrasi dengan nurani yang bersih dan saling menyayangi diantara kita.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menerangi hati kita menuju kepada keluhuran budi. Pandai memadukan tata rasa, tata pikir, dan tata tindakan yang berujung kepada akhlaqul karimah. Akhlaq yang telah dicontohkan oleh Baginda nabi Muhammad SAW.

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

9 thoughts on “Jangan Nodai Demokrasi kita!

  1. kasus itu menunjukkan kita bahwa demokrasi konstitusional masih diawang-awang(mimpi),jadi selama ini baru sebatas pemilu dan pemilu, pemahaman hak dan tanggung jawab sbg essensinya tidak bisa diwariskan namun harus dipelajari dan dialami dari generasi ke generasi. Kesimpulannya banyak kali pemilu, bertambahnya usia bangsa belum menjamin tegaknya ethos demokrasi yg.sesungguhnya dihttp://ekowinarto.wordpress.com/pknkita/

  2. Memang bangsa kita ini belum dewasa berpikir pak. Mesti usianya sudah uzur…

    O ya salam kenal pak, meski kita sebenarnya sudah sempat ngobrol bareng pak Endro ketika jalan dari Aula ke Asrama P4TK Bisnis Pariwisata waktu LKG 2008. Tapi mungkin kita belum tahu nama masing-masing ya… Ternyata ketemu lagi di sini ya pak… Sukses buat Bapak, blognya bagus. Semoga saya bisa belajar banyak dari Pak Wijaya, karena saya masih pemula… Terimakasih.

  3. Terimakasih kembali pak. Amin.
    Blog Bapak juga sudah saya link ke blog saya, kita bisa tukeran link.
    Jika berkenan mohon Bapak mau berkunjung, tapi mohon maaf masih acak-acakan, maklum bau lahir.
    Untuk file rangkumannya sudah saya posting di blog saya, karena di blogspot saya kesulitan posting file pdf. Insyaallah nanti akan saya kirim secara lengkap. Mohon Bapak meninggalkan email di blog saya. Terimakasih.

  4. Politik dan demokrasi yang tidak sehat memang merusak bangsa.Tidak ada kawan dan lawan yang abadi.Kampanye seenaknya mencaci maki lawan,menyebarkan berita bohong dan fitnah tanpa merasa berdosa.Yang penting partaiku menang,caleg menang,aku dapat jabatan…prihatin…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.