PAGI ini seperti biasa saya kembali menghadapi banjir. Banjir sudah menjadi sahabat karib kami sekeluarga. Dari rumah saya sudah menyiapkan diri untuk berbanjir ria menuju ke sekolah. Nampaknya musibah banjir masih menjadi primadona berita bulan ini.
Semalam sebelum tidur saya menonton berita, kebakaran besar terjadi di depo pertamina Plumpang Jakarta Utara. Api melalap habis tempat itu. Pemadam kebakaran seolah berlomba untuk segera memadamkan api. Tapi apa daya si jago merah ganasnya luar biasa. Itulah api, bila tak hati-hati kita dibakar olehnya. Pagi ini saya dapatkan beritanya. Kerugian cukup besar ditanggung pemerintah.
Sehari sebelumnya saya mendapatkan kabar dari teman saya di Lampung via SMS. Angin kencang meluluhlantakkan pemukiman mereka. Banyak rumah yang roboh akibat angin kencang itu. Tapi syukurlah keluarga semuanya selamat. Angin puting beliung telah membuat mereka tak memiliki tempat tinggal dan kini tinggal di penampungan sementara.
Itulah tiga kejadian yang seolah runut saya lihat dan dengar. Kejadian yang diakibatkan oleh 3 bala tentara Allah. AIR, API, dan ANGIN.
Siapapun pasti sudah tahu bagaimana air telah membawa bencana besar di Aceh. Air juga telah melanda Jakarta dan sekitarnya. Air bisa menjadi sahabat, tapi juga bisa menjadi musuh. Karena itu jangan anggap remeh masalah air. Air adalah kebutuhan manusia yang paling vital. Tanpa air, akan jadi apa kita dan bumi ini. Mungkin seperti Ethiopia yang dilanda kemarau panjang.
Siapapun juga pasti tahu bagaimana api telah menjalar cepat bila kita tak hati-hati menggunakannya. Si jago merah ini sekan perkasa melahap habis apa yang ada di dekatnya. Sekolah kami pernah mengalami kebakaran pada bulan Juli lalu di tahun 2008. Sangat cepat sekali api melahap semuanya. fasilitas sekolah yang kami banggakan hilang di telan bumi. Biaya kerugian lebih dari 2 milyar.
Siapaun juga paham bagaimana angin bekerja. Dia memang tak terlihat. tapi dapat dirasakan kehadirannya. Coba anda rasakan bila menggunakan kipas angin, enak dan sejuk rasanya, apalagi bila udara panas menyengat. Pastilah enak pakai kipas angin. namun angin yang ini bukan angin semabrangan, siapaun akan takut dengannya. dia datang begitu cepat. Meluluhlantakkan semuanya. Kalau anda baca berita di koran, di Pangandaran angin begitu kencang menghembus dan menghancurkan rumah para nelayan di pinggir pantai.
Itulah sekelumit tentang 3 bakla tentara Allah. Air, api, dan angin.
One thought on “Air, Api, dan Angin (3 Bala Tentara Allah)”