Urgensi Gerakan Melek ICT

Urgensi Gerakan Melek ICT by Uwes Anis Chaeruman

Tahukah Anda ranking e-learning readiness Indonesia diantara sekian banyak negara di dunia? Berdasarkan survey yang dilakukan oleh economiest intelligent unit, tahun 2003 Indonesia menduduki peringkat 53. Tahun 2004 turun menjadi peringkat 59 dan tahun 2005 turun lagi menjadi peringkat 60. Untuk skala regional Asia-Pasifik, tahun 2004 dan 2005 Indonesia menduduki peringkat 14, setingkat dibawah Srilangka dan setingkat diatas Vietnam. Sementara Korea menduduki peringkat lima, setingkat dibawah Singapura.

Pertanayaanya, apa yang menyebabkan Korea, Singapura atau katakanlah Malaysia beberapa langkah lebih maju dalam hal pendayagunaan ICT untuk pendidikan (e-Learning)?

Ternyata, salah satu kunci utamanya adalah ”e-Leadership” dari orang nomor 1 di negara tersebut. Lihatlah Malaysia, dengan super-cyber-coridor yang dicanangkan PM Mahattir Mohammad, telah menempatkan Malaysia pada posisi e-learning readiness peringkat 8 di Asia-Pasifik dan peringkat 35 didunia pada tahun 2005 dimana Indonesia menempati posisi pamungkas, yaitu 60.

Begitu pula halnya dengan Korea Selatan, dalam pidato kenegaraan menyongsong tahun baru 2000 (millenium), Presiden Korea menyatakan dengan tegas ungkapan sebagai berikut:
“… I will have the Master Plan for ICT Use in Education completed by the end of this year, two years in advance. I will make our children build their ICT skills in this knowledge and information society…”

Janjinya terpenuhi. Akhir tahun 2000 Korea telah memiliki Master Plan ICT untuk Pendidikan. Tentu saja bukan hanya sekedar dokumen semata. Tapi benar-benar diimplementasikan. Bahkan lebih hebat lagi, dalam buku putih berjudul “Adapting ICT into Education”, struktur organisasi kementrian pendidikan Korea Selatan berubah total karena masuknya unsur ICT dalam pendidikan. RUARRR BIASA.

Hikmah apa yang dapat kita ambil dari pelajaran ini? Pertama, negara maju, atau negara yang berpikiran jauh ke depan adalah negara yang menyadari betul urgensi ICT sebagai ”enabler” untuk proses pendidikan yang akan menjadikan warganya sebagai masrakat berpengetahuan (knowledge-based scoiety) sebagai syarat atau kebutuhan hidup di era global saat ini dan akan datang. Namun demikian, sebagus apapun Master Plan ICT untuk Pendidikan suatu negara, tidak akan pernah berhasil tanpa adanya ”e-Leadership” yang kuat dan kontinyu mulai dari orang nomor satu sampai pejabat atau pimpinan dibawahnya.

Mengacu pada hal tersebut di atas, saya berpandangan bahwa sudah saatnya ”GERAKAN MELEK ICT (ICT LITERACY MOVEMENT)” menjadi gerakan nasional yang sama ”urgent”nya atau lebih ”urgent” dibandingkan dengan GERAKAN KELUARGA BERENCANA di jaman Orde Baru dahulu kala. Mudah-mudahan, dengan dibentuknya Dewan TIK Nasional (DeTIKNas) berdasarpan Keputusan Presiden No 20 tahun 2006, benar-benar tidak hanya dewan di atas sehelai SK Presiden. Dan juga, mudah-mudahan salah satu flagship utama dari DeTIKNas tersebut, yaitu ”e-education” di bawah Mendiknas benar-benar dioperasionalkan kedalam langkah-langkah yang lebih kongkrit demi kemajuan pengembangan SDM Indonesia.

Semoga, tidak cukup bagi kita hanya dengan mengucapkan AMIN. Mari kita lakukan berbagai bentuk ”advocacy” dalam rangka GERAKAN MELEK ICT.

Trackback URL

Some Responses to “Urgensi Gerakan Melek ICT” :

  1. On August 1st, 2007 Seperti Apa Posisi Indonesia dalam ICT untuk Pendidikan ? said:[…] Ketika melihat e-learning readiness index tersebut saya langsung menulis tentang “URGENSI GERAKAN MELEK ICT“. Baca deh tulisan tersebut! Berdasarkan survey world economic forum (2005), Networked […]
  2. On August 1st, 2007 bayu said:wah kalo patokannya melek it semata2 atau cuma dari jumlah user yang pake teknologi mungkin susah…wong jumlah penduduk indonesia saja makin hari makin banyak yang lahir…lebih besar tambah penduduknya dibanding orang yang belajar atau pake IT…jelas aja pembaginya gak seimbang…kalo itu dilihat dari gimana hasil dan aplikasi yang ada agak lebih bisa dibanggakan.. maksudnya ya.. manajemen SDM nya harus lebih di manfaatkan.. khan banyak tuh orang indonesia yang juara di berbagai kejuaraan it tingkat dunia… gak jelek koq prestasi orang indonesia dalam hal ini…sayangnya peran pemerintah menurutku masih kurang..kalo mereka diberikan kompensasi yang jelas atas keahliannya mungkin mereka mau berbakti untuk bangsanya..
  3. On August 1st, 2007 Uwes Anis Chaeruman said:yap. dikau betul juga. Tapi kalau kita bicara secara keseluruhan memang demikian adanya. apa perlu kita lakukan pemekaran negara? he he he )