Hari Keduapuluh Dua Belajar di Negara China

Minggu, 24 Maret 2019 adalah hari terakhir kami berada di negara china. Banyak pesan dan kesan kami selama berada di negara panda ini. Pagi hari kami sudah harus siap di lobby hotel. Pukul 05.00 pagi kami sudah kumpul untuk berangkat pulang kembali ke Indonesia.

Kali ini kami naik kereta api cepat. Setelah semuanya kumpul, kami diberikan snack sarapan pagi oleh panitia. Mis Mona membagikannya kepada kami. Ada roti, susu, dan dua buah telor. Alhamdulillah dapat mengganjal perut ini dalam perjalanan menuju stasiun kereta api di kota Xuzhou.

Dari kampus, kami naik dua bus kampus yang sudah disiapkan oleh kampus CUMT, tempat kami kursus singkat selama di China. Kami juga diantar oleh para pendamping kami sampai stasiun kereta. Mereka membantu kami mencarikan petugas pembawa tas (poorter). Petugas yang bantu membawa koper kami rata-rata wanita. Biayanya 5 yuan per orang.

Alhamdulillah semua barang bawaan bisa masuk kereta api cepat. Ini pengalaman pertama saya naik kereta api cepat china. Jadi perjalanan ini sungguh berkesan buat saya. Waktunya seperti kita naik kereta parahiyangan Jakarta Bandung. Bahkan lebih cepat waktunya. Dalam waktu hanya 2 jam, kita sudah sampai Stasiun Nanjing dan kemudian naik kereta berikutnya menuju bandara Nanjing. Kalau naik bus bisa 6 sampai 7 jam.

Sebenarnya enak sekali naik kereta api cepat. Namun sayangnya, banyak sekali barang bawaan kami, sehingga 20 menit sebelumnya kami sudah harus siap-siap membawa barang bawaan kami ke dekat pintu keluar. Sebab kereta berhenti tidak lama waktunya. Hanya dikasih waktu 2 menit.

Untunglah kawan-kawan saling bekerjasamana dan para pemandu kami dari kampus ikut membawa koper bawaan kami. Saya sendiri membawa 2 koper dan 2 tas besar. Kalau tidak dibantu mereka, mungkin tas saya akan ketinggalan masuk kereta.

Naik turun tangga bawa koper meskipun ada tangga berjalan, repot juga. Saya mengalami kesulitan kalau harus membawa 4 tas sekaligus. Untunglah Mr. Barman dan Mr. Pateson serta pemandu lainnya membantu kami yang banyak membawa barang bawaan sampai bandara.

Naik kereta memang enak dan cepat sampainya daripada naik bus. Tapi, kita harus siaga dan tidak boleh tertidur, karena kami membawa barang bawaan yang berat-berat kopernya. Enaknya naik bus, meskipun jauh kita tidak perlu repot-repot lagi bawa tas koper ke sana kemari. Kita bisa tidur dalam bus.

Memang ada plus minusnya. Saya merasakannya dengan riang gembira. Sebab ini baru pertama kalinya saya naik kereta api cepat di negara china. Semoga pembangunan kereta api cepat Jakarta sampai Bandung segera selesai. Aamiin.

Tiba di bandara kami langsung masukkan barang ke bagasi. Saya kelebihan 4 kilogram. Untunglah ada pak Hamzah yang berbaik hati membawa tas saya, sehingga jumlah kiloan saya hanya 26 kg saja. Terima kasih pak Hamzah Ramadhan, anda sungguh baik sekali. Kalau saya tidak menitipkan barang, maka saya akan terkena 400 yuan. Lumayan juga biayanya. Sekitar 800 ribuan. Uang segitu mending buat beli oleh-oleh.

Di bandara kami sarapan dulu. Mas Hartono membawa nasi dan telor asin. Alhamdulillah perut terisi, dan ditambah telor dan roti dari panitia plus susu putih. Nikmat sekali rasanya kami makan Bersama walaupun sambil duduk lesehan di bandara.

Di bandara kami bertemu kawan-kawan dari aceh yang sedang studi di china. Juga bertemu kawan-kawan guru dari dikmen yang pulang hari ini. Rasanya pesawat chatay dragon penuh dengan orang Indonesia.

Pesawat terbang tepat waktu pukul 13.35. Kami tiba di hongkong sekitar pukul 17.00. Kemudian transit sebentar dan terbang menuju Jakarta pukul 19.05. Dari hongkong kami naik pesawat chatay pacific menuju Jakarta.

Selama di pesawat saya menonton film india. Ceritanya bagus. Diambil dari kisah nyata seorang guru yang mendidik siswanya menjadi orang sukses sesuai bakat dan minatnya. Nanti saya akan ceritakan tersendiri. Tak ada murid yang bodoh, yang ada mereka belum menemukan guru yang tepat.

Alhamdulillah, akhirnya pesawat sampai Jakarta pukul 00.15 wib. Kami dijemput pakai bus besar menuju hotel menara peninsula. Di hotel ini kami akan melaksanakan kegiatan penyusunan laporan dan presentasi kegiatan kami selama berada di negara china. Badan ini terasa lelah, omjay mau beristirahat dulu. Waktu sudah menunjukkan pukul 03.17 wib. Besok kita lanjut lagi ceritanya.

Berikut ini laporan jurnal harian omjay, semoga bermanfaat.

JURNAL HARIAN (HARI 22)

Hari/Tanggal : Minggu / 24 Maret 2019

Kegiatan/Materi : Kembali Ke Indonesia

Narasumber : Tim Fasilitator

JURNAL BELAJAR

Pengalaman Belajar Pengalaman belajar hari ini adalah naik kereta api cepat china dan kita harus bisa mengatur waktu dengan baik. Bila tidak disiplin, maka kita akan ketinggalan kereta. Enaknya, kereta api ini langsung terhubung ke bandara. Sehingga kami dapat cepat sampai dari kampus cumt ke bandara Nanjing.
Materi yang telah dipahami Disiplin soal waktu dan kerjasama tim sangat diperlukan dalam perjalanan kami menuju bandara. Kalau kami tidak saling bekerjasama, maka barang bawaan peserta banyak yang tertinggal saking beratnya. Maklum banyak yang membawa oleh-oleh pulang ke Indonesia sehingga kopernya banyak yang beranak.
Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan alasan dan kendalanya Materi yang belum saya pahami adalah berapa lama pembuatan kereta api cepat dan berapa tarifnya secara detail. Kabarnya ke Beijing dari Xuzhou 308 yuan.
Usaha dan cara untuk mengatasi Usaha dan cara kami mengatasi hal ini adalah kami terus belajar bahasa mandarin setiap hari selama berada di negara china. Baik dengan cara berbelanja maupun naik kendaraan. Usaha kami hari ini luar biasa. Membawa koper dalam jumlah banyak menjadi kesan tersendiri. Untungnya kawan-kawan saling berbagi. Mereka yang kelebihan bagasi dapat menitipkan barangnya ke mereka yang kurang dari 30 kg. Indahnya kolaborasi.
Upaya pengayaan Upaya pengayaan yang kami lakukan adalah bertanya langsung dengan teman sejawat yang lebih bagus penguasaan bahasanya dan pemandu kami dari kemdikbud selama berada di negara china. Lalu rajin mencari informasinya di internet. Setelah tahu, biasanya saya mempublikasikannya lewat blog pribadi di https://wijayalabs.com

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Blog https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

103 thoughts on “Hari Keduapuluh Dua Belajar di Negara China

  1. ra

    sangat luar biasa pengalaman OmJay ke Cina. banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat, bisa belajar untuk lebih disiplin, cepat, dan cekatan dalam segala sesuatau. selain itu dapat belajar untuk waspada akan ketertinggalan kereta. KEREN!

  2. Shahab

    Sungguh cerita yang sangat inspiratif, sangat menyejukan. Petualangan yang seru dan mempunyai banyak amanat, saya sangat terkesan dengan cerita Om Jay.

    Selain ceritanya mempunyai banyak amanat, cerita ini juga mempunyai lawakannya yang membuat sang pembaca tidak bosan saat membaca cerita ini, apalagi saat Om Jay tidak tahan lagi menahan kentut karena masuk angin di hotel hahahaha,

    tidak hanya ceritanya menghibur sang pembaca, ceritanya mempunyai banyak informasi, seperti budaya cina dan adanya masjid di negeri bambu ini. Overall ceritanya sangat menarik.

  3. Bapak setelah 22 hari di Cina telah kembali ke Indonesia dengan pengalaman belajar yang baru dan terupdate dari negara maju di asia timur. Bpak seperti kangen terhadap suhu dingin dan merasa kurang puas setelah tinggal di Indonesia lagi

  4. Nadiv Nugroho

    wah seru sekali ya pak! pasti bapak banyak belajara disana dan mengalami banyak yg baru, saya jadi ingin kesana. bagi bagi oleh oleh dong pak hehe

Leave a Reply to balqis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.