Hari Keempatbelas Belajar di Negara di China

omjay di china

omjay di china

Sabtu, 16 Maret 2019 adalah hari ke-14 kami berada di negara China. Setiap Sabtu dan minggu tidak ada makan siang dan makan malam di penginapan. Hanya sarapan pagi saja disediakan panitia.

Setelah sarapan pagi, saya diajak jalan-jalan ke pasar oleh pak Hartono, teman sekamar. Dari kampus ke pasar sekitar setengah kilometer jaraknya. Lumayan buat berolahraga pagi. Udara masih dingin dan segar di kampus CUMT. Matahari mulai malu-malu menampakkan sinarnya.

Pagi ini suasana jalan sepi dan tidak seperti biasanya. Hari Sabtu dan minggu, banyak kantor tutup dan sekolah libur di China. Sama seperti di Indonesia. Jalanan tidak seramai hari biasanya.

Kami berkeliling pasar. Di sana saya membeli sendok dan garpu selusin. Pengalaman belajar Bahasa mandarin langsung dipraktikkan. tawar menawar harga pun terjadi. Alhamdulilah dapat harga 22 yuan untuk sendok dan 16 yuan untuk garpu yang tidak sampai selusin.

Pasar pagi di kota Xuzhou ini tidak seramai pasar senen atau pasar baru. Kami bebas melihat-lihat barang dagangan yang dijual orang china. Sayang tidak ketemu yang namanya tempe. Makanan kesukaan omjay. Kalau tahu banyak di sini, bahkan ikan teri sambal ijo ada. Kami beli 5 yuan semangkok plastic untuk ikan teri sambal hijau dan beli 5 yuan ikan teri goreng. Rasanya enak banget. Makan sama nasi putih sudah nikmat sekali.

Pak Hartono membeli 5 butir telur asin. Harganya 10 yuan. Nilai 1 yuan china sekitar Rp.2000,-. Saya sendiri beli jeruk mungil yang harganya 7,5 yuan. Lumayan buat stok makanan kami sampai hari minggu.

Setelah puas berkeliling pasar, kami pergi ke toko kelontong yang menjual souvenir made in china. Rata-rata harganya 2 yuan. Saya membeli oleh-oleh untuk teman-teman di sekolah. Juga untuk saudara dan tetangga. Ada gantungan kunci, cangkir mungil, dan bros wanita. Juga pemotong kuku omjay beli selusin.

Bingung belinya. Hehehe, kepengen dibeli semuanya. Tapi duitnya tidak cukup. Ya sudah beli sekedarnya saja.

Dari sini kami jalan-jalan lagi ke Mall Lotus. Di depan Lotus ada toko buka harga serba 10 yuan. Tentu saja menarik perhatian kami. Lalu kami beli beberapa barang. Antara lain termos panas, alat pijet plastic, lampu led, teko alumunium, dan alat kecantikan.

Disamping toko ada toko pakaian membanting harga. Semua serba 39 yuan. Jadi kami tertarik juga untuk membelinya. Saya beli 2 buah baju hangat wanita untuk anak-anak saya. Juga baju kaos Panjang. Mumpung harganya murah dengan bahan kain yang berkualitas tinggi.

Kalau saja duitnya banyak, sudah omjay borong bajunya, hahaha.

Kami juga masuk ke toko kue. Harganya mahal-mahal. Kami hanya lihat-lihat saja dan kemudian kami langsung masuk ke mall lotus. Di tempat ini kami cari toilet. Udara dingin membuat kami terserang HIV. Hasrat Ingin Vivis, hahaha.

Keluar dari toilet ada toko boneka murah. Kami membeli boneka panda seharga 18 yuan. Kami tawar menawar harga, dari 25 yuan jadi 18 yuan, alhamdulillah dikasih sama pedagangnya.

Kami naik ke lantai atas. Titip tas belanjaan dulu di depan kasir. Setelah itu kami masuk melihat-lihat barang yang akan kami beli. Luas juga tempatnya. Sampai bingung mau beli apa? Akhirnya kami putuskan beli makanan saja. Beli roti mungil, permen kacang buat oleh-oleh, mangga mungil, lays kentang, mie cup, kopiko, dan keperluan sehari-hari. Jumlahnya sekitar 98 yuan.

Puas juga belanja di tempat ini. Barang dan harganya tidak terlalu mahal. Untunglah letaknya tidak jauh dari kampus CUMT. Jadi kalau kami kekurangan stok makanan di kamar, dapat kami beli setelah pulang kuliah atau tidak ada kuliah.

Pembelajaran yang kami dapatkan dari jalan-jalan ke pusat pembelajaan adalah betapa pentingnya menguasai Bahasa mandarin atau Bahasa china. Sebab pedagang di sini, rata-rata tidak begitu paham Bahasa Inggris. Kita harus tahu Bahasa mereka. Selain itu, kultur orang china rata-rata jujur, jadi kalau ketemu orang china yang jujur, dia akan kasih murah ke pembeli asalkan mereka sudah dapat untung. Bahkan mereka sangat ramah melayani pembeli.

Adanya ponsel pintar saat ini juga menolong kita. Bisa dipakai untuk proses tawar menawar harga. Juga bisa dipakai google translate kalau kesulitan bertanya. Hanya saja, internet harus online terus selama kita belanja. Aplikasi VPN master harus terhubung karena google dan youtube diblokir oleh pemerintah china. Jadi harus pakai VPN untuk bisa membukanya.

Setelah puas belanja makanan dan oleh-oleh untuk dibawa pulang, pak Hartono mengajak omjay ke lantai bawah. Di sana ada pakaian anak-anak. Pak Hartono menawar harga pakaiannya. Tapi tidak dikasih oleh penjualnya. Katanya harga sudah pas dan tidak bisa ditawar lagi. Akhirnya pak Hartono membelinya dengan harga 39 yuan. Kualitas bahannya memang bagus dan berkualitas.

Sehabis belanja pakaian, kami duduk sejenak melihat pesan wa group. Wah banyak pesan dan informasi yang masuk. Kita turut prihatin dan mengutuk keras teroris yang telah menembak 49 orang jamaah yang sedang sholat jumat di Selandia Baru. Beritanya viral di media social.

Juga penangkapan ketua Umum PPP bapak Romy oleh KPK juga jadi berita di tanah air. Kabarnya beliau tertangkap tangan (OTT) di sebuah hotel di Jawa Timur dalam perkara jual beli jabatan di kementrian agama.

Kami kembali ke kampus CUMT dengan berjalan kaki. Kali ini penuh dengan barang belanjaan di tangan kanan dan kiri kami. Jadi malu kami. Rata-rata yang ke kampus tidak membawa barang belanjaan. Mereka bawanya tas dan buku. Kami malah bawa barang belanjaan, hahaha

Sampai di penginapan, tubuh ini tidak bisa dibohongi. Habis sholat saya langsung beristirahat. Tidur siang adalah obatnya dan saya sampai melupakan makan siang saking lelahnya. Omjay pun langsung bermimpi indah bertemu anak dan istri di dunia mimpi.

Saya dibangunkan oleh pak Hartono. Beliau mengajak omjay makan malam di kedai muslim yang ada di kampus CUMT. Namun, mata tak kuat dibuka. Omjay hanya bilang, titip beli nasi dan sayur aja.

Pak hartono pergi seorang diri makan malam, omjay melanjutkan perjuangan di dunia mimpi. Bangun-bangun sudah waktu adzan maghrib. Rupanya omjay terlalu lama berada di dunia mimpi.

Setelah sholat, omjay buka laptop dan mulai menulis laporan jurnal harian seperti biasanya. Alhamdulilah saluran televisi china bisa menghibur diri. Tak berapa lama, pak Hartono datang membawa makanan pesanan omjay.

Murah juga makanan di kampus. Nasi dan sayur cuma 5 yuan. Omjay makan dengan lahap, apalagi ditambah ikan teri goreng yang dibeli tadi pagi di pasar. Alhamdulillah, nikmat sekali rasanya. Omjay bersyukur, makan di saat perut terasa lapar memang nikmat rasanya.

Kata demi kata terukir indah. Kalimat demi kalimat sudah terangkai. Izinkan omjay mengakhiri cerita hari keempat belas ini. Semoga laporan jurnal harian kami dapat diselesaikan dengan baik. Berikut ini adalah contohnya.

Pengalaman Belajar hari ini yang kami dapatkan adalah betapa pentingnya penguasaan Bahasa china sebagai alat komunikasi dalam kegiatan sehari-hari. Terutama saat berbelanja dan tawar menawar harga. Kalau bias Bahasa mandarain, barangkali harga yang kami beli bisa lebih murah lagi dan bisa berkomunikasi lancer dengan mereka.
Materi yang telah dipahami adalah kita bias langsung mempraktikkan apa-apa yang sudah diajarkan selama 2 hari kami belajar Bahasa mandarin di kampus CUMT.
Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan alasan dan kendalanya adalah kami belum banyak memahami tulisan china dan bahasanya. kendala yang kami hadapi adalah pemandu tidak setiap hari mendampingi kami. Kalau hari Sabtu dan minggu mereka libur dan tidak ke kampus CUMT. Jadi kami harus belajar secara mandiri melalui praktik langsung ke pasar tradisional, dan ke mall lotus.
Usaha dan cara untuk mengatasi adalah membawa ponsel pintar sehingga bisa membantu kami kalaa ada kesulitan bertanya. Juga bertanya kepada mereka yang paham dengan Bahasa Inggris.
Upaya pengayaan yang kami lakukan adalah membuka internet dan mencari pengetahuan baru yang kami dapatkan hari ini, lalu mempostingnya di blog https://wijayalabs.com

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Blog https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

33 thoughts on “Hari Keempatbelas Belajar di Negara di China

  1. bapak jalan nya pasti lama. dan tanjakan berbeda dengan Indonesia yang kurang higienis benar tidak teman-teman. Harganya mahal karena bapak kurang ngerti penawaran pasar bapak pasi harus belajar lebih giat semangat

  2. fariez

    omm… lagi di mana om.. kedengarannya menarik.
    jangan lupa foto-foto, agar bisa jadi kenang-kenangan..
    ditunggu oleh-olehnya yaa….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.