Lomba Menulis Sejuta Guru Ngeblog

Komunitas sejuta guru ngeblog mengadakan lomba menulis dengan tema “urgensi matpel teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan matpel keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI) di sekolah”.

Artikel dituliskan di word dengan jumlah kata antara 500 sampai 1500 kata. Kirimkan tulisan ke  wijayalabs@gmail.com.

Total hadiah sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta rupiah) akan diberikan kepada:

  1. juara pertama Rp. 500.000, (Lima ratus ribu rupiah)
  2. juara kedua Rp. 300.000, (Tiga ratus ribu rupiah)
  3. juara ketiga Rp. 100.000, (Seratus ribu rupiah).

Batas akhir tulisan tanggal 11 April 2014. Hadiah kejutan akan diberikan kpd 2 orang penulis lainnya senilai Rp. 100.000,-

Yuk Ikutan!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

32 thoughts on “Lomba Menulis Sejuta Guru Ngeblog

  1. Wijaya Kusumah

    Peserta 25
    PENTINGNYA MAPEL TIK DI SMP
    “Saya tidak setuju apabila mapel TIK dihilangkan/dihapus, karena mata pelajaran TIK sangat dibutuhkan untuk kemajuan perkembangan bangsa Indonesia ini dalam hal pendidikan. Mata pelajaran TIK juga sangat diperlukan oleh sebagian siswa yang telah lulus sekolah dan akan melamar pekerjaan, kebanyakan lowongan pekerjaan menentukan persyaratan dengan keahlian TIK, khususnya komputer. Jika SMP/SMA tidak punya bekal dalam keahlian itu maka orang akan semakin kesulitan dan menyebabkan banyaknya pengangguran. Dan mungkin dikota-kota biasa dalam hal ini, tetapi coba bayangkan, bagaimana pengaruhnya di pelosok desa. Pengaruhnya negara ini akan semakin mundur dan mundur, tertinggal dengan negara lain di jaman teknologi ini. Dan saya sangat amat tidak setuju jika mata pelajaran TIK dihilangkan.”
    Itulah satu contoh dari 300 lebih pendapat siswa-siswi smp di tempat saya mengajar. 100% siswa-siswi di sini tidak setuju dengan panghapusan mapel TIK ini. Mulai dari anak-anak kelas 7, kelas 8 sampai kelas 9, semua menolak penghapusan mapel TIK. Pernyataan dari anak-anak kelas 7 sudah saya buat sebuah video durasi pendek sebagai bukti nyata dan sebagai dokumen yang saya buat untuk membantu perjuangan AGTIKKNAS (Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional) dalam mengembalikan mapel TIK dan KKPI ini kembali masuk ke dalam kurikulum. Kalau untuk pernyataan penolakan penghapusan mapel TIK bagi kelas 9, mereka saya minta menuliskan tanggapannya dan mengirimkannya ke email saya dan 100% menolak. Belum puas dengan hal tersebut, saya masukkan pertanyaan tentang penghapusan mapel TIK ini ke dalam ujian sekolah di nomor terakhir. Dan lagi-lagi ternyata tetap 100% anak-anak kelas 9 menolak penghapusan mapel TIK dari kurikulum dengan berbagai alasan tentunya. Alasan anak-anak sangat jujur dan polos, seperti satu contoh di atas. Justru alasan semacam inilah yang seharusnya bisa menggugah para penentu kebijakan. Anak-anak desa yang masih berani jujur mengungkapkan pendapatnya dengan jujur dan anak desa ini bukan cuma satu atau dua saja melainkan jutaan anak yang ada di seluruh negeri tercinta ini. Artinya pelajaran TIK ini masih sangat penting bagi semua siswa-siswi di Indonesia. Anak-anak desa, anak pinggiran maupun anak pedalaman merupakan generasi penerus bangsa yang paling banyak dirugikan dengan penerapan kurikulum 2013 yang telah menghapus mata pelajaran TIK. Penghapusan mapel TIK ini jelas telah merampas hak anak-anak bangsa ini. Keadaan inilah yang juga dirasakan oleh anak didik di smp tempat saya mengajar.
    Setiap harinya saya mengajar mapel TIK ini anak-anak selalu bersemangat karena keingintahuannya akan teknologi informasi ini sangat besar. Lokasi sekolah kami berada di pinggiran, sehingga banyak anak didik yang hanya bisa mendapatkan informasi teknologi ini dari sekolah. Karena mayoritas masyarakat di sini tidak mempunyai komputer di rumahnya. Laboratorium komputer yang sangat terbatas tidak mengurangi semangat anak-anak dalam belajar TIK. Dalam pembelajaran TIK ini saya selalu memberikan informasi-informasi yang up to date. Informasi yang tidak bisa didapat dari buku. TIK tidak sebatas hanya bisa menggunakan komputer atau bisa berinternet saja. Namun mulai dari mengenal perjalanan sejarah terciptanya komputer, bagaimana bisa tercipta dan apa saja yang ada dalam perangkat komputer dari software maupun hardware hingga pengelolaan informasi dengan komputer dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan dari TIK ini. Semua itu tidak bisa didapat hanya dengan belajar sendiri tanpa ada yang menjadi “figur pengendali”.
    TIK adalah disiplin ilmu, jadi yg paling tepat TIK diajarkan di sekolah agar manfaat dan tujuan TIK ini tercapai dengan benar karena dengan pembelajaran di sekolah anak-anak bisa mengerti, memahami dan mengembangkan materi TIK dengan terarah, tepat dan sesuai kaidah-kaidah yg benar. Sehingga generasi bangsa sekarang ini di masa depan dapat mencipta karya teknologi yang bermanfaat dan membanggakan bangsa Indonesia sehingga tidak cuma bisa jadi bangsa yang hanya bisa membeli teknologi/produk teknologi dari negara lain.

    Ristanto S.kom mailrist_ku@yahoo.com
    10:37 PM (16 hours ago)

    to me
    Indonesian
    English Translate message
    Turn off for: Indonesian
    Pada Jumat, 11 April 2014 22:34, Ristanto S.kom menulis:
    Penulis : Ristanto

  2. Pingback: Wawancara Tertulis Omjay di Jawa Pos

Leave a Reply to wijaya kusumah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.