Mengajar Kuliah Olimpisme di FMIPA Kampus B UNJ

Omjay dan Mahasiswi Penerima Hadiah Buku

Omjay dan Mahasiswi Penerima Hadiah Buku

Sabtu, 7 September 2013, saya kembali mengajar mata kuliah Olimpisme untuk mahasiswa jurusan pendidikan matematika dan pendidikan kimia bilingual. Saya memulainya dengan memberikan hadiah buku untuk mahasiswi yang menjawab kuis melalui sms dengan cepat dan benar pada kuliah perdana. Alhamdulillah, terpilihlah seorang pemenangnya.

Pada pertemuan kuliah kedua ini materinya adalah:

  • Sejarah Olimpiade Kuno
  • Filosofi Olimpiade Kuno
  • Kuis  dan Tugas Individu
Saya memulai perkuliahan dengan mengajukan beberapa pertanyaan:
  1. Mengapa Perhelatan Olimpiade begitu populer di dunia ?
  2. Mengapa menjadi  peserta dan juara Olimpiade (olimpian) merupakan impian dan target prestasi tertinggi bagi setiap atlit ?
  3. Mengapa Sebagai penyelenggara Olimpaide menjadi target strategis dan kebanggaan sebuah Bangsa/Negara?

Ketiga jawaban pertanyaan itu akan diulas dalam tulisan ini secara panjang lebar. Mohon sabar membacanya ya, hehehe.

“Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno”

Olimpiade adalah suatu ajang yang sangat populer di dunia. Suatu negara akan merasa bangga ketika dapat terlibat dalam ajang tersebut entah sebagai peserta, bahkan sebagai tuan rumah dari ajang tersebut. Lalu darimana sebenarnya olimpiade tersebut berasal?

 

kuliah Olimpisme

kuliah Olimpisme

Berawal dari ditemukannya prasasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh bangsa Jerman pada akhir abad 19 yang menceritakan tentang festival olahraga sebagai salah satu perhelatan dalam keagamaan untuk menyembah dewa Zeus. Festival tersebut diadakan setiap 4 tahun sekali dan berlangsung selama 5 hari. Para atlet yang menjadi peserta festival itu sendiri adalah para pria yang bertelanjang bulat, hal itu dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival tersebut. Selain itu, untuk menjaga kesucian festival tersebut, selama festival berlangsung, segala hal yang berbau permusuhan dihentikan dan dilarang.

 

kuliah Olimpisme

kuliah Olimpisme, dan pemutaran film olimpiade kuno

Para pemenang akan dihadiahi mahkota yang terbuat dari daun zaitun dan diberi gelar pahlawan oleh sukunya. Mereka sangat dihormati, sehingga ketika mereka lewat di suatu tempat yang sedang berlangsung perang maka perang tersebut akan langsung dihentikan. Itulah kehebatan dan keunikan dari para pemenang olimpiade kuno di Yunani. Penghormatannya bisa lebih tinggi dari panglima perang negara manapun.

 

kuliah Olimpisme

kuliah Olimpisme, dan pemutaran film olimpiade kuno

Namun, pada tahun 393 AD, olimpiade dihentikan oleh kerajaan Kristen. Lalu pada tahun 426 AD, Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia.  Selain itu Kota Olimpia hancur & hilang juga akibat bencana alam.

Olahraga yang diperlombakan pada awalnya adalah aktivitas yang berkaitan dengan peperangan : Lari (192 M, 384 M dan 1344 M), Gulat, Penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), Tinju, Balap kreta kuda, Pancration (gabungan tinju dan gulat), Balap kuda, dan Lomba lari membawa senjata.

 

kuliah Olimpisme

kuliah Olimpisme

 

Pelaksanaan olimpiade kuno:
  • Lomba diselenggarakan  setiap 4 tahun sekali di sebuah stadion yang berkapasitas 40.000 (300M X 200 M) di dekat sungai Kladeios dan berlangsung selama 5 hari.
  • Para atlit melakukan lomba dengan bertelanjang bulat, dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival
  • Peserta dan penonton yang diizinkan berpartisipasi hanyalah kaum pria.

 

Motivasi dari pak Suhartono, Dosen Kimia FMIPA UNJ

Motivasi dari pak Suhartono, Dosen Kimia FMIPA UNJ

FILOSOFI DAN NILAI OLIMPIADE KUNO

  1. Menjaga kesucian diri dalam bertanding
  2. Kekuatan, kebugaran, ketrampilan dan mental yang sehat diutamakan
  3. Semangat untuk berprestasi
  4. Kejujuran dalam pertandingan
  5. Saling menghargai
  6. Terciptanya perdamaian
  7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
  8. Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi
  9. Peningkatan ekonomi
  10. Suka Cita
kuliah Olimpisme

kuliah Olimpisme, dan motivasi dari pak Suhartono

PLATO

“Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadi orang yang hebat”

Socrates

“Badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia”

 ARISTETOLES
“Kesehatan pikiran tergantung kesehatan jasmani”

 

Pandangan  Beberapa Filusuf  Dunia Yang Sejalan  Dengan  Filofofi  Olahraga  Dalam Olimpiade  Kuno

 

Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”

Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)

Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.

Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan ” Orang yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”

 

Negara yang menyelenggarakan olimpiade akan mempunyai sebutan sebagai Negara yang modern, dan memiliki budaya tinggi. Hal ini dapat terlihat dari pemutaran video yang saya putarkan kepada mahasiswa dari olimpiade kuno sampai modern. Kami melakukan kilas balik dan mengambil hikmah dari penyelenggaraan olimpiade.

Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani    (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika yang  baik pula

Visi Olimpisme adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana  pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam  usaha  membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan  kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi. (Tercantum Dalam Piagam Olimpiade)

GERAKAN OLIMPIADE  MODERN

Berawal dengan ketertarikan terhadap filosofi dan nilai-nilai mulia Olimpiade kuno,  Baron Pierre De Coubertin (bangsawan prancis), menggagas dan mencoba membangkitkan kembali  Semangat Lomba Olimpia melalui penyelenggaraan pertandingan/festival olahraga tingkat Internasional yang kemudian  dikenal dengan Olimpiade (Olympic  Games).
Selain penyelengaraan festival olahraga Internasional,dilakukan juga   gerakan penyebarluasan  filosofi, nilai –nilai, faham Olimpiade (Olimpisme), yang kini dikenal dengan gerakan olimpiade (Olympic movement). Olimpiade yang pertama diadakan di kota Athena pada tahun 1896

Seorang mahasiswa saya menuliskan dalam blognya di http://arbi-dest.blogspot.com/2013/09/olimpisme-2.html:

Mungkin kini saya harus lebih mengerti arti sebuah pertandingan “Mungkin” dari saya ini dan saya beri kepada yang lain akan membuat orang lain mengerti bahwa pertandingan, lomba, olimpiade dilakukan bukan hanya untuk kemenangan tapi adalah untuk mempererat persahaban antara kita dan lawan, negara dengan negara. Perkelahian justru adalah hal pengecut bila dilakukan tidak pada tempatnya mungkin itu adalah hal bodoh, karena kemenangan manis itu bukan dimana kita mendapat kata menang tapi dimana KITA semua dapat berbahagia dengan hasil dan usaha yang sepenuhnya kita lakukan untuk menggapai tujuan. Berfikirlah kita sekarang bahwa negara kita hancur bukan karena negara lain menyerang kita, tapi karena kita terlebih dulu menyakitinya dan melemahkannya. Demokrasi… Tunjukkan apa itu demokrasi dengan baik dan benar dan buat negara ini ingat, ingat arti manisnya Merdeka.
 
Oh ya ada video yang seru juga yang di beri oleh Om Jay tentang pelatih yang menyemangati teamnya dalam game American Football. Saya sedikit ambil kesimpulan dan dari jawaban teman juga. Dunia ini besar ketika kita terus menjelajahinya, sesuai seperti kemampuan kita ini keajaiban yang diciptakan oleh pencipta kita. kita yang kecil ini adalah Keajaiban yang merubah yang dunia yang besar ini menjadi lahan keajaiban yang kita buat.

 

Ide Olimpiade Pierre De Coubertin’s

  • Mengajak negara-negara didunia untuk bersama menghidupkan kembali nilai &  kegiatan  Olimpiade sebagai solusi mengatasi krisis sosial, politik akibat dari konflik dan permasalahan di berbagai & antar Negara .
  • Kegiatan Olimpiade diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat persaudaraan dalam upaya membangun resolusi perdamaian untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di seluruh dunia
  • Untuk maksud tersebut dan agar pelaksanaan aktifitas pergerakan olimpiade berjalan secara terpadu dan berkesinambungan  di seluruh dunia  maka ditetapkan piagam olimpiade (Olympic Charter)

KESIMPULAN

Olimpisme merupakan nilai-nilai universal dalam  kehidupan  karena;

  1. Mengajarkan pembinaan pribadi manusia secara terpadu antara fisik, jiwa, pikiran/akal
  2. Memacu upaya peningkatan kualitas hidup   yang lebih baik (citius,altius dan fortius)
  3. Mendorong sikap dan karakter hidup mulia (kesempurnaan, respek dan persahabatan)
  4. Dilakukan melalui proses /aktivitas yang luhur yakni ; olahraga, kebudayaan dan pendidikan

Oleh karena itu, Olimpisme sangat perlu disebarluaskan, secara Nasional dari mulai bangku kuliah sampai sekolah maupun di rumah.

Usai pemaparan materi, saya sebagai fasilitator memberikan kuis dan pertanyaan yang harus dijawab peserta secara tertulis. Bentuk pertanyaannya sebagai berikut:

  1. Jelaskan mengapa Olimpiade begitu bernilai bagi bangsa-bangsa di Yunani saat itu ?
  2. Sebutkan dan jelaskan (sesuai pandangan pribadi) , nilai-nilai penyelenggaraan olympiade  kuno yang merupakan  nilai-nilai universal.
  3. Bangsa Indonesia juga memiliki nilai dan budaya yang luhur, sebutkan  dan jelaskan nilai-nilai yang memiliki kemiripan dengan  budaya  bangsa Yunani tersebut.

Foto perkuliahan bisa dilihat di facebook saya di sini. Resume kegiatan kuliah olimpisme dapat juga dibaca di blog http://atieksulis.blogspot.com/

Kuliah Olimpisme di hari kedua, ditutup dengan acara makan siang bersama. Happy deh!

Makan siang bersama usai kuliah olimpisme

Makan siang bersama usai kuliah olimpisme

Materi kuliah secara lengkap silahkan di download di sini. Bila anda belum bergabung di twitter omjay bisa follow me di @wijayalabs.

 

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

7 thoughts on “Mengajar Kuliah Olimpisme di FMIPA Kampus B UNJ

  1. Wijaya Kusumah

    Assalamualaikum wr.wb
    Pada hari sabtu 7 September 2013 adalah pertemuan ke-2 untuk mata kuliah olimpisme,kami semua memulainya dengan membaca lahfadz basmallah,pada awal pembahasan,omjay mereview sedikit materi pertemuan pertama yaitu Motivasi Kebangsaan (Menumbuh Kembangkan Jiwa-Karakter Pemenang Melalui Penyebarluasan Olimpisme).
    Pada pertemuan ke-2 ini,omjay membahas materi tentang Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme dan Faham beserta Nilai-nilai Olimpisme. Masuk ke pembahasan pertama mengenai Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme.
    Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Kompetisi olahraga yang diselenggarakan di Olympia, Yunani dan diberi nama olimpiade ini dimulai. Pada saat itu masyarakat masih menganut faham animisme dan dinamisme .dan olimpiade ini dilakukan di tempat yang sama setiap penyelenggaraannya yaitu di olympia.
    Olimpiade pertama ini diikuti oleh setiap Negara. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti olimpiade ini, semua peserta berlatih keras untuk memenangkan pertandingan di olimpiade ini,karena pemenang di olimpiade ini akan disebut pahlawan bagi bangsanya masing-masing. Kegiatan olimpiade ini membuat setiap negaranya menjadi bersahabat,karena semuanya saling menghargai satu sama lain,tidak ada lagi peperangan antar bangsa,karena olimpiade ini bertujuan untuk mempersatukan setiap Negara dengan Negara lainnya. Olimpiade ini sangat penting bagi setiap bangsa di dunia,karena dengan lahirnya pemenang dari kegiatan olimpiade ini,apabila sang pemenang melewati bangsa yang sedang berperang, maka peperangan itu akan dihentikan,itu menunjukan bahwa olimpiade ini memiliki dampak yang besar dalalm mempersatukan bangsa-bangsa di dunia.
    Pada pembahasan ke-2 ini omjay membahas tentang Faham dan Nilai-nilai Olimpisme,olimpisme memiliki nilai-nilai,yaitu diantaranya :
    Nilai kesenangan, nilai persahabatan, nilai kesenangan, nilai saling mengahargai satu sama lain, nilai kepemimpinan, nilai kejujuran,dan nilai-nilai yang lainnya.
    Ya,inilah resume mata kuliah olimpisme pada pertemuan ke-2

    Waasalamualikum wr.wb

    http://arbi-dest.blogspot.com/2013/09/olimpisme-2.html

  2. Wijaya Kusumah

    ATIEK SULISTIYANTI

    3115110046

    PENDIDIKAN MATEMATIKA

    Sabtu, 07 September 2013

    Hari ini Sabtu tanggal 07 September 2013 adalah pertemuan kedua mata

    kuliah Olimpisme. Pada hari ini saya sampai kampus tepat waktu sekali yaitu

    pada pukul 07.25 dibandingkan dengan pertemuan pertama minggu lalu yaitu

    pukul 08.05. Pada saat saya sampai di kelas, keadaan kelas masih sepi hanya

    terdapat tiga orang mahasiswa angkatan 2013. Selang beberapa menit kemudian

    sudah mulai banyak mahasiswa-mahasiswa yang berdatangan masuk ke kelas.

    Kurang lebih pada pukul 8 kurang, Om Jay pun sudah datang. Kemudian beliau

    mempersiapkan segala sesuatu perlengkapan untuk mengajar yaitu seperti laptop,

    speaker dan microphone. Setelah semua sudah selesai dipersiapkan, perkuliahan

    olimpisme pun dimulai. Sebelum masuk ke materi perkuliahan hari ini, Om Jay

    menampilkan sebuah video yang berjudul “8 Wonder of Vietnam” dan membahas

    kesimpulan materi perkuliahan pertemuan pertama minggu lalu, yaitu pertama

    Masyarakat Indonesia saat ini tengah mengalami pergeseran perilaku, dan nilainilai kehidupan yang kurang kondusif sehingga cenderung memicu terjadinya

    konflik sosial yang dikhawatirkan menuju perpecahan Bangsa. Kedua Jiwakarakter mulia masyarakat yang terbentuk dari budaya luhur Bangsa Indonesia

    kini semakin terkikis. Semangat Pemenang dan sikap Nasionalismepun makin

    luntur. Ketiga Penanaman Jiwa-karakter pemenang secara terpadu dan konsisten

    pada lingkungan masyarakat dapat mendukung terciptanya Masyarakat yang

    Kondusif sesuai Pancasila dan UUD RI, dan yang terakhir “Olimpisme” yang

    berisikan nilia-nilai universal, mengajarkan manusia bagaimana menjadi seorang

    pemenang.

    Judul materi perkuliahan hari ini adalah “Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno

    (Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme)”. Pada materi tersebut Om Jay membahas

    tentang sejarah olimpiade kuno yang berawal dari ditemukannya prasasti

    peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.

    Pada pertengahan perkuliahan, Om Jay menampilkan sebuah video yang

    berjudul “The Real Olympic Value” yang dibuat oleh orang Yunani. Video

    tersebut menceritakan tentang sebuah perhelatan olimpiade atau disebut festival

    olahraga pada zaman dahulu, zaman sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW

    dimana orang-orang masih menyembah patung yang mereka sebut dengan

    dewa. Dari festival olahraga tersebut, nilai-nilai yang dapat diambil adalah nilai

    yang menjunjung tinggi sportivitas dan membuat bangsa yang sedang dalam

    peperangan bisa menjadi damai. Pada video tersebut juga ditampilkan sebuah

    lapangan yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan perlombaan

    olahraga yang mana lapangan tersebut sampai sekarang masih ada. Selain

    itu dalam video tersebut, diceritakan bahwa seseorang yang menang dalam

    perlombaan tersebut diberi gelar sebagai pahlawan. Lomba-lomba yang

    diikutsertakan pada olimpiade tersebut adalah lari, gulat, penthatlon (lompat

    jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap

    kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari

    dengan membawa senjata. Pada tahun 393 AD Lomba di Olimpia dihentikan oleh

    kerajaan kristen yang berkuasa pada saat itu yaitu Theodore I kemudian pada

    tahun 426 AD Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia. Kota Olimpia

    hancur & hilang akibat bencana alam

    Akhir perkuliahan, Om Jay juga menampilkan sebuah video tentang seorang

    pelatih yang memberikan semangat penuh kepada anak didiknya. Anak didik

    tersebut ditantang sang pelatih untuk latihan merangkak sambil menggendong

    temannya dengan mata tertutup. Anak didik itu pun yakin bahwa dia mampu

    melakukan hal itu. Namun pada saat di tengah jalan, anak didik tersebut

    menyerah, tetapi sang pelatih terus dan terus memotivasi dan memberi semangat

    kepada anak didiknya itu. Selesailah tantangan tersebut dan ternyata anak

    didik tersebut merangkak sampai ke ujung lapangan, lebih dari batasan yang

    sudah ditentukan di awal. Kesimpulan dari video tersebut menurut saya adalah

    bahwasanya kemampuan yang kita punya itu lebih, tidak terbatas hanya pada apa

    yang ada pada penglihatan kita.

    Selesailah materi perkuliahan pertemuan kedua mata kuliah olimpisme hari ini.

    Selanjutnya kami diberi kuis tiga soal oleh Om Jay. Setelah itu di penghujung

    perkuliahan, kami menyanyikan sebuah lagu, kami bernyanyi bersama sambil

    bertepuk tangan. Itulah ringkasan cerita saya pada mata kuliah Olimpisme hari ini.

    Semoga selalu bermanfaat untuk saya dan para pembaca.

  3. Wijaya Kusumah

    Resume Pertemuan 2, Mata Kuliah Olympisme

    Hari ini banyak materi yang bisa di ambil dari pembelajaran olympsme, terutama tentang sejarah olympisme. Olympisme lahir sebelum kelahiran nabi yaitu pada tahun 129 Masehi. Sejarah olympisme berawal dari ditemukannya lagi prasasti peninggalan kebudayaan kota olympia dari tentara Jerman pada akhir abad 19.

    Setelah itu kami menonton film yang ditayangkan oleh Om Jay. Dan dari film tersebut kamu menyimpulkan bahawa walaupun mereka sedang dalam situasi pertandingan , tetapi mereka sangat menjunjung sportivitas dan kebersamaan. Mereka juga
    menganggap yang menang dalam sebuah pertandingan itu adalah pahlawan. Tetapi saat ini yang terjadi di akhir suatu pertandingan, yang menang jadi arang dan kalah jadi abu.

    Sejarah olympiade kuno (393 AD-426 AD). Pada tahun 393 AD lomba di kota Olympia dihentikan oleh kerajaan Kristen yang menjabat pada waktu itu yang bernama Thedore I.

    Dan pada tahun 426 AD, Theodore II menghancurkan kota Olympia. Tetapi ada juga yang mengatakan kota Olympia Hancur dan hilang karena adanya bencana alam.

    Selain itu, kami mempunya banyak ilmu baru, seperti filosofi dan nilai-nilai penyelenggaraan olympiade masa kuno yang antara lain adalah selalu menjaga kesucian diri alam bertanding. Pada masa itu, peserta olympiade tidak ada yang memakai baju, karena khawatir jika memakai baju akan ada hal-hal yang menyebabkan tidak suci.

    Hal yang kedua adalah semangat untuk berprestasi. Semua peserta olympiade berasal dari negara yang berbeda-beda. Jadi sudah bisa dipastikan masing-masing dari peserta mempunyai semangat yang tinggi agar bisa menang dan dapat mengharumkan negaranya.

    Hal Yang ketiga adalah kejujuran dalam bertanding. Zaman sekarang sudah sangat jarang orang yang jujur di dalam sebuah pertandingan. Jangankan di dalam pertandingan, di dalam kehidupan sehari-hari juga sudah sangat jarang orang yang berbuat jujur.

    Yang keempat adalah saling menghargai, didalam suatu pertandingan kita harus saling menghargai sesama peserta.

    Yang kelima adalah terciptanya perdamaian. Di dalam pertandingan pada masa itu tidak pernah menganggap bawa pertandingan adalah persaingan, mereka tetap rukun dan saling menghargai sehingga akan tercipta perdamaian. Tidak seperti sekarang, pertandingan dianggap sebagai sebuah persaingan, tidak saling menghargai sehingga terciptanya permusuhan.

    Masih banyak lagi nilai-nilai yang terkandung pada penyelenggaraan olympiade masa kuno yaitu peningkatan ekonomi, sukaria, penghargaan tertinggi dan terjalinnya kompromi

    Ada juga beberapa pandangan dari filsuf yang berjalan dengan filosofi olahraga.

    Pertama , Scrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya. Kedua ,

    Plato. Menurut Plato “Olahraga bukan tujuan akhir , tetapi alat untuk menjadi manusia

    yang sehat.”. ketiga, Aristoteles. Menurut Aristoteles “Kesehatan fikiran selalu bergantung dari kesehatan badan, maka hendaknya olahraga menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari

    Setelah itu kami juga menonton sebuah tayangan video yang berisikan tayangan motivasi. Dari situ kami bisa mengambil pelajaran bahwa “dengan menutup mata kita,kita tidak akan membatasi seberapa kekuatan kita, tapi jika kita berusaha dengan tidak menutup mata, kita membatasi kemampuan itu. Jadi intinya “Sebenarnya kita mempunyai kekuatan yang lebih dibanding batasan yang kita tentukan sendiri. “

    Untuk menutup mata kuliah Olympisme tadi pagi, kami bersama-sama menyanyikan lagu

    sebuah lagu nasional yang berjudul bangun pemudi pemuda. Gini nih lagunya

    Bangun pemudi pemuda Indonesia

    Tangan bajumu singsingkan untuk negara

    Masa yang akan datang kewajibanmulah

    Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa

    Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa

    Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

    Tak usah banyak bicara t’rus kerja keras

    Bertingkah laku halus hai putra negeri

    Bertingkah laku halus hai putra negeri

    Mungkin hanya ini rangkuman yang bisa saya buat dari materi hari ini. Apabila ada kekuarangan mohon dimaafkan.

    Fresti Anggareni_3115133718_
    Pend.MTK Reguler

  4. Wijaya Kusumah

    Nama : Muhammad Arif Zulmi

    Prodi : Pendidikan Matematika Reguler 2013

    No. Registrasi : 3115133732

    RESUME OLIMPISME 2

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Kali ini saya akan memberikan resume dari pertemuan kedua

    mata kuliah olimpisme pada tanggal 7 septetember 2013. Materi yang

    dibawakan kali ini yaitu mengenai sejarah dari olimpiade masa yunani

    kuno serta filosofi olimpiade kuno.

    Materi pertama mengenai sejarah dari olimpiade kuno dimana asal

    muasal dari olimpiade itu sendiri sebenarnya dibuat untuk acara ritual

    keagamaan untuk menyembah dewa zeus. Perhelatan acara olahraga

    ini diadakan 4 tahun sekali dan diadakan selama 5 hari. Dan yang

    mengikuti lomba olahraga ini semuanya adalah pria yang bertelanjang

    bulat dengan maksud menjaga kesucian dari acara ini, namun walau

    begitu penonton yang hadir juga semuanya adalah pria. Perhelatan

    lomba olimpiade ini adalah lomba yang berkaitan dengan aktivitas

    peperangan seperti lomba lari, lompat jauh, lempar cakram, lempar, dll.

    Dan dari perlombaan itu pemenangnya akan diberikan hadiah berupa

    mahkota dari daun zaitun dan diberi gelar pahlawan.

    Perhelatan olimpiade kuno inipun mempunyai nilai serta filosofinya

    yaitu sebagai berikut :

    • Menjaga kesucian diri dalam bertanding

    • Kekuatan, kebugaran, ketrampilan dan mental yang sehat

    diutamakan

    • Semangat untuk berprestasi

    • Kejujuran dalam pertandingan

    • Saling menghargai

    • Terciptanya perdamaian

    • Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku

    • Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi

    • Peningkatan ekonomi

    • Suka Cita

    Materi berlanjut mengenai filosofi olimpiade dari para filsuf seperti

    Aristoteles, Socrates, dll. Berikut beberapa filosofi olimpiade dari para

    filsuf tersebut :

    • Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi

    badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan

    sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”

    • Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir,

    tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang

    yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang

    ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang

    tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga

    menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)

    •Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu

    tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya

    menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.

    • Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan ” Orang

    yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat

    akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati

    menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”.

    Demikian materi yang saya sampaikan dan dari semua ini dapat

    disimpulkan :

    • Tujuan olimpiade itu sendiri adalah mengajarkan kita agar

    menjaga kebersamaan satu sama lain, serta mengajarkan kita

    menjadi jiwa yang berkarakter daya saing tinggi namun tetap

    sportif.

    • Mengajarkan bahwa kita harus menciptakan suatu kebersamaan

    satu sama lain bukan suatu perpecahan ataupun peperangan.

    • Menciptakan karakter jiwa seorang pemenang dengan melakukan

    usaha dengan sungguh-sungguh.

    • Belajar dari para pemenang jika mereka bisa menciptakan prestasi

    kenapa kita tidak?? Kita pasti bisa.

    • Menggali terus potensi yang ada dan kita miliki dan terus

    kembangkan.

    • Kalah atau menang memang selalu ada dalam suatu pertandingan

    tetapi yang paling penting sejauh mana kita terus berusaha

    sampai semaksimal mungkin itulah yang dicari dalam suatu

    pertandingan bukan yang menang ataupun yang kalah.

    Itulah resume yang saya sampaikan atas segala kekurangannya mohon

    dimaafkan dan terima kasih.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  5. Wijaya Kusumah

    Sabtu, 7 September 2013 merupakan pertemuan kedua mata kuliah Olimpisme. Dan saya bersama

    beberapa teman kembali mengikuti kelas Olimpisme bersama dengan adik tingkat 2013 prodi

    pendidikan matematika reguler, di ruang 3.10 Gedung A FMIPA UNJ. Perkuliahan dimulai tepat

    pukul 08.00 WIB, hari itu saya datang tepat pukul 08.00 WIB sehingga tak lama setelah duduk,

    perkuliahan segera dimulai. Seperti biasa, OmJay membuka perkuliahan dengan mengucapkan salam

    dan memimpin membaca doa supaya perkuliahan hari itu diridhoi Allah swt, dan selanjutnya kami

    berbincang sedikit mengenai kabar kami hari itu. Yang kemudian dilanjutkan dengan membahas

    ulang materi perkuliahan minggu kemarin tentang “MOTIVASI KEBANGSAAN”, dan menyimpulkan

    hasilnya.

    Setelah itu, materi pada pertemuan kedua pun dimulai. Yaitu membahas tentang “Sejarah dan

    Filosofi Olimpiade Kuno”. Dan pada awal materi OmJay menggunakan kata “MENGAPA” yaitu

    “Mengapa perhelatan olimpiade begitu populer di dunia saat itu?” Ya, menjadi peserta dan

    juara olimpiade merupakan impian dan target prestasi tertinggi bagi seorang atlit. Dan menjadi

    penyelenggara olimpiade bagi sebuah negara merupakan suatu kebanggaan. Setelah itu, OmJay

    membahas tentang Sejarah Olimpiade, yaitu awalnya olmpiade merupakan bagian dari ritual

    keagamaan bangsa Yunani untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus. Yang setelah itu dilakukan

    lomba olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa Yunani. Pada Olimpiade pertama, lomba-lomba

    yang dilaksanakan diantaranya : lari, gulat, lempar jauh, lempar lembing, tinju, balap kereta, dan

    balap sepeda. Olimpiade dilaksanakan setiap 4 tahun sekali dan dilaksanakan di lapangan olimpiade

    berkapasitas 40.000 orang, dekat Sungai Kladeios. Pada awalnya peserta yang ikut bertanding hanya

    dari atlit laki-laki karena peserta harus bertelanjang bulat untuk kesucian festival.

    Pada pembahasan sejarah olimpiade juga ditampilkan video “The Real Olympic Value” yaitu video

    tentang perhelatan olimpiade pada awalnya. Disana diceritakan bahwa olimpiade merupakan

    festival yang sangat bergengsi, sehingga dari berbagai macam suku bangsa ikut hadir dalam

    perhelatan tersebut. Dan selama berlangsung olimpiade, kegiatan perang dan permusuhan

    dihentikan. Dan pemenang lomba akan diberikan penghargaan tertinggi berupa mahkota zaitun

    dan diberi gelar pahlawan. Kita bisa mengambil pelajaran pada video yang menampilkan perhelatan

    akbar olimpiade pada zaman itu, yaitu kita harus menjunjung tinggi nilai sportivitas dalam setiap

    perlombaan dan saling menghargai antar bangsa dan negara agar tercipta kehidupan yang aman

    dan damai. Tidak seperti fenomena yang terjadi sekarang ini, yaitu pertandingan diadakan untuk

    memancing permusuhan seperti pada pertandingan bola yang memicu bentrok antar sporter,

    sungguh sangat disayangkan. Namun pada sejarah olimpiade kuno (393 AD – 426 AD) juga disebutka

    bahwa olimpiade sempat dihentikan oleh kerajaan Kristen yang saat itu berkuasa raja “Theodore I”

    dan kemudian 426 AD “Theodore II” menghancurkan kota Olimpisme, memang raja tersebut dikenal

    kejam pada masa itu.

    Kemudian pada pembahasan selanjutnya adalah mengenai Filosofi dan nilai-nilai olimpiade,

    diantaranya : menjaga nilai-nilai kesucian diri, kekuatan dan kebugaran fisik juga mental diutamakan,

    semangat berprestasi, kejujuran, saling menghargai, terciptanya perdamaian, terjalin kompromi dan

    kesepakatan antar suku, penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monomen bagi yang berprestasi),

    peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan), dan sukacita (sukaria). Nilai –nilai tersebut

    sangat patut kita teladani karena mengandung nilai-nilai persahabatan dan kebersamaan.

    Dalam sebuah pertandingan kalah menang itu biasa, yang terpenting adalah bagaimana sebuah

    persahabatan dan kebersamaan dapat dibangun dari sebuah kompetisi. Pada pembahasan kali ini

    juga OmJay menayangkan sebuah video tentang pelatih yang ingin membuat anak didiknya menjadi

    pemimpin yang tak pantang menyerah. Anak didiknya disuruh merangkak dengan membopong

    temannya di atas punggungnya dan dengan ditutup mata, anak didiknya merangkak. Pelatih

    memberi semangat dan dorongan penuh kepada anak didiknya hingga akhirnya anak didiknya dapat

    menembus keterbatasan itu. Dia berhasil membopong temannya dari ujung ke ujung lapangan

    base bal. Sungguh kita dapat melewati sebuah keterbatasan dengan menutup mata kita bahwa

    keterbatasan itu tidak ada, yang ada hanya kita mau atau tidak bukan bisa atau tidak.

    Pada akhirnya materi perkuliahan hari itu pun selesai, dan di tutup dengan menyanyikan lagu

    Bangun Pemudi Pemuda sambil bertepuk tangan. Dan dilanjut dengan doa hamdalah, lalu kami

    pulang bersama ^______^

    Bangun pemudi pemuda Indonesia

    Tangan bajumu singsingkan untuk negara

    Masa yang akan datang kewajibanmulah

    Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa

    Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa

    Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

    Tak usah banyak bicara t’rus kerja keras

    Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

    Bertingkah laku halus hai putra negeri

    Bertingkah laku halus hai putra negeri

    Utari Dyah Hardiyanti / 3115111175

  6. Wijaya Kusumah

    Nama : LENY
    Jurusan / Prodi : MTK/ Pendidikan
    No.Registrasi : 3115133747
    Nama blog : lenypmr.blogspot.com

     OLIMPISME 
    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Hay semuanya  masih semangat kan?

    Oh ya. Postingan kali ini saya mau bercerita nih, gimana hari pertama pelajaran OLIMPISME bersama “Om Jay”, itu nama dosennya hehe. Dua jam bersama “Om Jay” itu gak terasa loh 

    Apasih OLIMPISME itu? Olimpisme itu mata kuliah yang baru sekali saya dengar yaitu pelajaran untuk membangun rasa semangat dalam meraih kemenangan dalam suatu olimpiade. Olimpiade itu sendiri bertujuan agar persaudaraan kita dengan yang lainnya semakin erat, bukan untuk memperburuk. 

    Tapi sayangnya  kadang para pemuda berfikir olimpiade adalah ajang untuk menunjukan bahwa dirinya adalah yang terpaling sehingga biasanya kekalahan akan menimbulkan keributan yang merugikan banyak orang. 

    Nah, dengan adanya pelajaran OLIMPISME kita bisa menunjukkan semangat dan sportifitas kita dalam suatu pertandingan.

    Udah dulu ya kawan, sampai bertemu di postingan selanjutnya 

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    http://lenypmr.blogspot.com/2013/09/olimpisme.html

  7. Wijaya Kusumah

    Tanggal 7 September adalah pertemuan ke dua mata kuliah olimpisme. Tema pembelajaran kita pada

    hari ini adalah “Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno” . Seperti biasa, mata kuliah diawali dengan lafadz

    Basmallah.

    Jaman dahulu , olimpiade adalah suatu acara olahraga yang sangat populer yang dilaksanan di Kota

    Olimpia. Dalam olimpiade tersebut, para pesertanya sangat menjunjung tinggi nilai sportifitas dan

    persahabatan, segala hal yang berbau permusuhan dilarang. Olahraga saat itu termasuk dalam ritual

    ke-agamaan untuk menyembah Dewa Zeus. Dan bagi mereka yang menang, mereka akan mendapat

    gelar pahlawan dan mahkota dari daun Zaitun. Bahkan unik nya, jika para pemenang melewati sebuah

    peperangan, maka peper angan itu akan berhenti sejenak. Begitu terhormat nya para pemenang pada

    jaman itu. Berbeda dengan para pemenang cabang olahraga pada saat ini, mereka kurang dihargain,

    terbukti dengan banyaknya para pemenang yang di masa ke-pensiunan nya dari olahraga malah hidup

    nya “susah”.

    Lalu cabang apa aja sihh yang dulu di olimpiade kan ?? Pada jaman itu, cabang yang di olimpiade kan

    ada Lari (192 M, 384 M dan 1344 M),Gulat, Penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M,

    lempar cakram dan lempar martil), Tinju, Balap kreta kuda, Pancration (gabungan tinju dan gulat),

    Balap kuda, dan Lomba lari membawa senjata.

    Pelaksanaan olimpiade diadakan setiap 4 tahun sekali yang berlangsung selama 5 hari, para

    peserta berlomba dengan tidak memnggunakan pakaian sehelai pun bertujuan untuk menjaga

    kesucian acara tersebut, dan yang dapat berpartisipasi dalam lomba tersebut hanya laki-laki saja.

    Namun sayang, pada tahun 393 AD, olimpiade dihentikan oleh kerajaan Kristen, dan pada tahun 426 AD,

    Raja Theodore II menghancurkan kota olimpia.

    Dalam penyelenggaraan olimpiade kuno ini, ada filosofi dan nilai-nilai nya nihh,

    1. Selalu menjaga kesucian diri dalam bertanding

    2. Kekuasaan dan kebugaran fisik, keterampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)

    3. Semangat untuk berprestasi

    4. Kejujuran dalam pertandingan

    5. Saling menghargai

    6. Terciptanya perdamaian

    7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antara suku

    8. Penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monumen) bagi yang berprestasi

    9. Peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan)

    10. Sukaria / sukacita

    Lalu ditampilkan juga pendapat-pendapat dari para filsuf dunia yang sejalan dengan filosofi olahraga

    dalam olimpiade kuno, seperti

    • Socrates : “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”

    • Plato : “olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi

    orang yang sehat.”

    • Aristoteles : “kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan.”

    • Mangkunegoro VI : “orang yang segar badannya, otot, dan tulang sumsumyang tertata

    kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang.

    Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”

    Lalu diakhir materi, kita disajikan sebuah video tentang seorang pelatih yang “membuka mata” anggota

    team nya bahwa mereka bisa. Video itu mengingat kan saya tentang mental block.

    Apasih mental block itu ?? mental block itu adalah pikiran-pikiran kita sendiri yang menghalangi kita,

    yang membuat kita ragu akan kemampuan kita sendiri. Padahal sebenarnya kita itu bisa, tapi karena

    mental block membuat kita menjadi pesimis sehingga yang tadinya seharusnya kita bisa malah menjadi

    sebuah kegagalan.

    Mental block ini sangatlah membawa dampak buruk bagi kita. Maka dari itu, kita harus berusaha

    melawan nya. Kita harus bisa yakin bahwa kita itu mampu. Terkadang kita harus menutup mata agar

    kita bisa mencapai kesuksesan. Bukan menutup mata dalam arti kita tidak peduli terhadap sekitar kita,

    tapi kita menutup mata sejenak untuk meng-acuhkan pendapat orang-orang yang meremehkan kita dan

    ketakutan kita akan suatu hal.

    Berikut link yang pernah say abaca mengenai mental block http://www.shitlicious.com/2013/06/

    melawan-mental-block-yuk.html

    Sekian dari saya, semoga bermanfaat J

    Rafiqa Nabila Wisnu Kartika
    3115133738
    pendidikan matematika reguler ‘ 13 UNJ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.